Kota Metro, MINA – Kerukunan dan persatuan yang dicitakan seluruh bangsa Indonesia masih kerap terganggu. Penyebabnya, ada sebagian masyarakat yang masih terus menyimpan sikap Islamofobia dan Indonesiafobia di dalam hati mereka. Padahal baik Islamofobia maupun Indonesiafobia, masing-masing berpotensi mencabik kerukunan dan persatuan.
Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid MA, mengatakan, kriminalisasi yang sering menimpa para ulama, adalah salah satu bukti bahwa Islamofobia masih tumbuh subur di bumi Indonesia, demikian keterangan tertulis yang dikutip MINA, Ahad (15/11).
Dia melanjutkan, mereka beranggapan bahwa Islam dan Indonesia tidak ada hubungannya. Mereka juga berkeyakinan bahwa para tokoh umat Islam diuntungkan karena kapasitasnya sebagai kelompok mayoritas. Padahal peran dan jasanya tidak sepadan dengan keistimewaan yang dinikmati.
“Ini adalah penilaian yang keliru, lantaran kurang mempelajari sejarah. Akibatnya mereka tidak mengetahui betapa besar pengorbanan dan keterlibatan ulama serta umat Islam dalam perjuangan Indonesia. Ketidak tahuan terhadap sejarah, serta jasa para ulama pada NKRI harus segera diluruskan, agar kebencian itu tidak semakin berbahaya, menjadi bara dalam sekam,” kata HNW secara daring pada acara Temu Tokoh Nasoional /Kebangsaan, kerjasama MPR RI dengan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Kota Metro, Provinsi Lampung, Sabtu kemarin.
Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam
Ikut hadir pada acara tersebut, Ketua BKPRMI Kota Metro Hadi Kurniadi, ST, MT dan tokoh masyarakat Kota Metro Ustad Nasriyanto. Selain Hidayat acara tersebut juga menghadirkan Dharma Setiawan, MA, dosen Ekonomi Syariah IAIN Metro, selaku pembicara pendamping.
Pelurusan, kata Hidayat juga perlu dilakukan terhadap umat Islam yang masih memelihara sikap Indonesiafobia. Seperti Islamofobia, Indonesiafobia juga muncul karena ketidakpahaman pada sejarah. Juga keterbatasannya dalam memahami ajaran agama yang benar.
Hal itu membuatnya beranggapan bahwa kelompok lain yang tidak sependapat sebagai kafir, bid’ah dan thagut. Padahal, NKRI adalah hasil jihad dan ijtihad para ulama. Karena itu, sudah seharusnya jika umat Islam menjaga dan mempertahankan NKRI dengan baik. Bukan malah mengabaikan apalagi merusaknya.
“Baik kelompok yang Islamophobia maupun Indonesiaphobia, keduanya harus diluruskan agar tidak mengulangi kesalahan. Sebagai mualaf Pancasila dan mualaf NKRI, keduanya patut dituntun, agar bisa lebih memahami Islam dan Indonesia dengan baik dan benar,” kata Hidayat menambahkan.(R/R1/P1)
Baca Juga: Shuling Kota Sabang, Ustaz Arif Ramdan Ajak Jamaah Peduli Masjid Al-Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kumpulan Khutbah Jumat tentang Bahaya Judi Online Dikebut