Baghdad, 3 Rabi’ul Akhir 1438/2 Januari 2017 (MINA) – Dalam kunjungannya di Irak, Presiden Perancis Francois Hollande pada Senin (2/1) mengatakan bahwa mendukung operasi militer melawan kelompok Islamic State (ISIS) adalah kunci untuk mencegah serangan teror di dalam negerinya.
Presiden Perancis yang bepergian bersama Menteri Pertahanan Jean-Yves Le Drian, juga berkunjung ke wilayah utara otonom Kurdistan selama kunjungan satu harinya.
“Mengambil tindakan melawan terorisme di sini, di Irak, mencegah aksi terorisme di negeri kami sendiri,” katanya di sebuah pangkalan Badan Anti-Terorisme tingkat elit Irak di dekat Baghdad, demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Perancis adalah penyumbang kedua terbesar dari koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) yang telah melakukan ribuan serangan udara terhadap kelompok ISIS di Irak dan Suriah dan menyediakan peralatan militer, pelatihan dan konsultan kepada pasukan Irak.
Pasukan Irak benar-benar terpuruk ketika ISIS mengambil alih kota kedua Mosul pada bulan Juni 2014 dan menguasai sebagian besar kota berwarga mayoritas Arab Sunni di negara itu.
ISIS kemudian merebut lebih banyak wilayah pada bulan Agustus 2014, memaksa ratusan ribu orang mengungsi ke daerah yang telah dikuasai oleh pasukan Peshmerga Kurdi.
Menurut angka Kementerian Pertahanan Perancis, sejak bergabung dalam koalisi pimpinan AS pada bulan September 2014, pesawat Perancis telah melakukan 5.700 penerbangan, sekitar 1.000 serangan dan menghancurkan lebih dari 1.700 sasaran.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Perancis memiliki 14 jet tempur Rafale yang ditempatkan di Yordania dan Uni Emirat Arab dan mengambil bagian dalam operasi koalisi.
Ia juga memiliki 500 tentara yang melatih dan menasihati pasukan elit Irak dan kendaraan artileri CAESAR yang ditempatkan di selatan Mosul untuk memberikan dukungan dalam operasi yang sedang berlangsung untuk merebut kembali kota Mosul.
Australia, Italia dan Inggris juga merupakan bagian dari koalisi 60 negara itu dalam mendukung upaya Irak melawan ISIS.
Dalam kunjungannya, Hollande mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Haider Al-Abadi yang berasal dari blok politik Syiah, Presiden Fuad Masum yang beretnis Kurdi, dan Ketua Parlemen Salim Al-Juburi yang merupakan salah satu politisi Sunni paling terkemuka di negeri itu. (T/RI-1/P02)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan