Tegucigalpa, MINA – Honduras akan membuka kedutaan di Yerusalem bulan ini, presiden negara itu mengatakan pada Kamis (3/6), dalam upaya untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan Israel setelah puluhan tahun kedutaan beroperasi di Tel Aviv.
Negara Amerika tengah itu sebelumnya membuka kantor komersial di Yerusalem, melanggar kebijakan netralitas selama puluhan tahun dalam konflik Israel-Palestina.
Israel akan membuka kantor diplomatik di Tegucigalpa, ibu kota Honduras, sebagai tanggapan.
“Kami akan meresmikan apa yang telah kami lakukan selangkah demi selangkah, yaitu pemasangan kedutaan kami di Yerusalem,” kata Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez.
Baca Juga: Laporan: Belanda Ekspor Anjing Militer ke Israel untuk Siksa Warga Palestina
Dia menambahkan bahwa langkah itu “akan memberdayakan kita di sisi pertanian, di bidang inovasi dan di bidang pariwisata.”
Honduras mengalami kesulitan mendapatkan vaksin Covid-19 untuk mengendalikan pandemi yang telah membanjiri rumah sakit, tetapi pada bulan Februari memperoleh 5.000 suntikan Moderna yang disumbangkan oleh Israel sebagai imbalan untuk menerima pemindahan kedutaannya.
Negara ini memiliki komunitas Palestina terbesar kedua di Amerika Latin, kedua setelah Chili.
Honduras bergabung dengan sejumlah kecil negara yang memiliki kedutaan besar di Yerusalem, termasuk Amerika Serikat, Kosovo, dan tetangganya di Amerika tengah Guatemala – negara-negara yang juga telah menerima sumbangan Covid-19 dari Tel Aviv.
Baca Juga: PBB: Lebih dari 60.000 Anak di Gaza Kekurangan Gizi
Status kota Yerusalem tetap menjadi salah satu titik nyala terbesar dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung lama.
Palestina mengklaim Yerusalem timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka, dan sebagian besar negara dunia memiliki kedutaan besarnya di Tel Aviv. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Hamas ke Kairo Lanjutkan Pembicaraan Gencatan Senjata