Tegucigalpa , MINA – Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez mengajukan syarat timbal-balik dalam memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem, yaitu Israel juga harus membuka kedubes di Tegucigalpa, ibukota Hoinduras.
Saat ini Kedubes Israel untuk Honduras dirangkap olh Kedubes Israel yang berada di negara Guatemala.
Pemimpin sayap kanan Hernandez mengumumkan, langkah kedutaan pada Agustus dan sebulan kemudian membuka kantor komersial di Yerusalem sebagai perpanjangan dari kedutaan Honduras yang berada di Tel Aviv. Macau Business melaporkan, Sabtu (18/1).
Pemindahan kedutaan ke Yerusalem sangat kontroversial, mengingat Israel mengklaim Yerusalem sebagai ibu kotanya. Sementara Palestina memandang Yerusalem timur sebagai ibu kota negara mereka di masa depan.
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahannya Sendiri
“Kami tinggal menunggu Negara Israel, secara timbal balik sebagaimana layaknya secara diplomatis, untuk membuka kedubesnya di Tegucigalpa dan kami akan memindahkan kedutaan kami ke Yerusalem,” kata Hernandez.
Sebagian besar misi diplomatik di Israel berada di Tel Aviv, karena menolak Yerusalem sebagai ibukota Israel dan sebagian karena mempertahankan sikap netral atas status Yerusalem.
Kedutaan Israel di Honduras saat ini diwakili di Honduras di Guatemala.
Guatemala adalah salah satu negara pertama yang mengikuti jejak Presiden AS Donald Trump ketika ia memindahkan kedutaan negaranya ke Yerusalem, memicu keretakan antara Washington dan otoritas Palestina.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Pernyataan Hernandez muncul ketika Honduras memiliki kapal perang senilai lebih dari $ 50 juta yang dibeli dari Israel. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina