Hongkong, MINA – Pemerintah Hong Kong mengumumkan penghentian sementara layanan pengiriman barang ke Amerika Serikat (AS) sebagai respons terhadap kebijakan tarif baru yang diterapkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.
Mulai 16 April 2025, pengiriman melalui laut dihentikan, dan layanan udara akan berakhir pada 27 April 2025. Hanya surat berisi dokumen yang masih akan diterima untuk tujuan AS. Hongkong Post melaporkan.
Langkah ini merupakan reaksi terhadap keputusan AS yang menghapus pengecualian bea masuk untuk barang bernilai di bawah $800 dari Hong Kong, efektif pada 2 Mei 2025.
Barang-barang tersebut kini dikenai tarif sebesar 120%, sebuah kebijakan yang oleh pemerintah Hong Kong disebut sebagai tindakan “tidak masuk akal” dan “intimidatif”.
Baca Juga: MAPIM: India Tiru Agenda Pendudukan Israel, Dunia Diam Tanda Setuju
Sejak 2020, setelah AS mencabut status perdagangan khusus Hong Kong akibat penerapan Undang-Undang Keamanan Nasional oleh Beijing, kota ini diperlakukan sama dengan Tiongkok daratan dalam kebijakan perdagangan AS.
Amerika Serikat adalah pasar ekspor terbesar kedua bagi Hong Kong, dengan nilai perdagangan mencapai $37,9 miliar pada tahun 2024.
Barang-barang seperti peralatan telekomunikasi, komputer, dan perhiasan menjadi komoditas utama.
Sebagai respons terhadap ketegangan perdagangan ini, pemimpin Hong Kong, John Lee, menyatakan niatnya untuk menandatangani lebih banyak perjanjian perdagangan bebas guna mendiversifikasi risiko dan mengurangi ketergantungan pada pasar AS.
Baca Juga: MAPIM Kecam Mobilisasi Tentara Cadangan Israel di Gaza, Desak Aksi Segera PBB dan OKI
Penghentian layanan pengiriman barang oleh Hongkong Post mencerminkan meningkatnya ketegangan dalam perang dagang antara AS dan Tiongkok, dengan Hong Kong berada di tengah-tengah konflik ini. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ekonom AS Peringatkan Bahaya Proteksionisme dalam Perdagangan Global