Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HOUTHI AMBIL ALIH PEMERINTAHAN YAMAN

Rudi Hendrik - Sabtu, 7 Februari 2015 - 17:28 WIB

Sabtu, 7 Februari 2015 - 17:28 WIB

972 Views

Anggota bersenjata kelompok Houthi rayakan kemenangan setelah kuasai gedung-gedung pemerintahan di ibukota Sanaa, 22 Januari 2015. (Foto: Reuters)
Anggota bersenjata kelompok <a href=

Houthi rayakan kemenangan setelah kuasai gedung-gedung pemerintahan di ibukota Sanaa, 22 Januari 2015. (Foto: Reuters)" width="300" height="169" /> Anggota bersenjata kelompok Houthi rayakan kemenangan setelah kuasai gedung-gedung pemerintahan di ibukota Sanaa, 22 Januari 2015. (Foto: Reuters)

Sanaa, 17 Rabi’ul Akhir 1436/7 Februari 2015 (MINA) – Kelompok militan Houthi Yaman mengumumkan mereka telah membubarkan parlemen dan menunjuk lima anggota Dewan Presiden yang akan membentuk pemerintahan transisi untuk memerintah selama dua tahun.

Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi, Jumat (6/2), dari Istana Republik di ibukota Sanaa, kelompok itu mengatakan akan membentuk dewan nasional transisi dengan 551 anggota untuk menggantikan legislatif yang dibubarkan.

“Deklarasi konstitusi” dihadiri oleh wakil-wakil suku dan militer serta Menteri Luar dan Dalam Negeri, juga Menteri Pertahanan, Al Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu (7/2).

Namun PBB mengatakan tidak akan mengakui pengumuman yang dibuat Jumat sore waktu setempat itu dan menyebutnya sebagai keputusan sepihak.

Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel

Amerika Serikat mengatakan, pihaknya “sangat prihatin” dengan perkembangan di negara itu, dan menyebut langkah Houthi tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh Utusan PBB untuk Yaman.

Kelompok Houthi bergerak ke Sanaa dari basisnya di wilayah utara Saada pada September tahun lalu untuk memperoleh kemitraan politik yang lebih luas dalam menjalankan negara.

Mereka merebut istana presiden dan gedung-gedung pemerintah utama pada 22 Januari, memaksa Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dan perdana menterinya mengundurkan diri.

Hadi dan kabinetnya ditahan dalam tahanan rumah oleh Houthi.

Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata

Menurut hukum Yaman, hanya presiden yang dapat mengeluarkan deklarasi konstitusional.

Houthi menyerukan pendukungnya untuk turun ke jalan dalam perayaan malam untuk mengikuti deklarasi.

Mereka juga mengerahkan orang bersenjata dan truk pick-up dengan senjata anti-pesawat di jalan-jalan utama dan sekitar lembaga-lembaga utama.

Perkembangan itu terjadi setelah pembicaraan yang disponsori oleh Utusan PBB untuk Yaman, Jamal Benomar, gagal.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Benomar dilaporkan meninggalkan Yaman menuju Arab Saudi.

Menurut politisi senior yang menghadiri pembicaraan, Houthi bersikeras membentuk sebuah dewan presiden dengan wakil-wakil dari utara dan selatan Yaman. (T/P001/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Palestina
Indonesia
Dunia Islam
Dunia Islam
Internasional