Houthi Ancam UEA, Akan Lakukan Serangan Lagi

Sana, MINA – kembali mengeluarkan ancaman setelah eskalasi dua rudal balistik yang diluncurkan kelompok itu ditembak jatuh di pada Senin (24/1).

Serangan yang kedua dalam sepekan yang menargetkan Uni Emirat Arab itu, ditujukan ke pangkalan udara al-Dhafra serta lokasi vital dan penting di wilayah Dubai, menurut sebuah pernyataan kelompok itu yang dikutip Midle East Eye.

Sebagai tanggapan, Kementerian Pertahanan mengatakan,  menargetkan menyerang peluncur rudal Houthi di Provinsi al-Jawf Yaman Utara.

Pekan lalu, serangan pesawat tak berawak dan rudal oleh kelompok Houthi itu menewaskan tiga orang di Abu Dhabi.

Ketegangan meningkat setelah serangan koalisi pimpinan Saudi di sebuah penjara di Saada, kubu Houthi, pada hari Jumat (21/1) di mana setidaknya 100 orang tewas, salah satu serangan tunggal paling mematikan dalam konflik yang sedang berlangsung.

Serangan kedua di Hodeidah memutus jaringan internet negara itu. Koneksi internet di Yaman sebagian besar masih terputus.

Menanggapi serangan pada hari Jumat itu, Houthi mengatakan kepada perusahaan asing untuk mulai menarik diri dari UEA. Menurut Houthi, mereka berinvestasi di negara yang tidak aman selama penguasanya terus menyerang Houthi.

“Kami siap untuk memperluas operasi selama fase berikutnya dan menghadapi eskalasi dengan eskalasi,” kata juru bicara Houthi, Yahya Saree dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi.

Houthi juga menembakkan rudal ke Arab Saudi selatan, melukai dua orang.

Pejabat Emirat mengatakan, mereka telah mencegat dua rudal di atas Abu Dhabi, yang puing-puingnya berhamburan ke seluruh kota, tetapi tidak melaporkan serangan apa pun di Dubai.

UEA adalah bagian dari koalisi pimpinan Saudi yang sejak 2015, memerangi Houthi di Yaman.

Houthi juga secara teratur menargetkan Arab Saudi dengan drone dan rudal dalam beberapa tahun terakhir.

Pasukan pemerintah pro-Yaman yang didukung UEA telah mencetak keberhasilan besar dalam beberapa pekan terakhir, mendorong Houthi dari provinsi tenggara Shabwah yang kaya minyak dan membuat kemajuan ke Marib ke utara.

Kemajuan tersebut mendorong Houthi untuk mulai menargetkan Abu Dhabi secara langsung, dan sejak serangan pada 17 Januari di bandara dan fasilitas minyak Emirat, koalisi yang dipimpin Saudi telah menghantam wilayah Yaman yang dikuasai Houthi.

PBB memperkirakan perang di Yaman telah menewaskan 377.000 orang pada akhir tahun 2021, baik secara langsung melalui kekerasan maupun secara tidak langsung melalui kelaparan dan penyakit.

PBB juga menyatakan, Yaman mengalami “krisis kemanusiaan terburuk di dunia,” karena blokade ekonomi yang dipimpin Saudi di daerah-daerah yang dikuasai Houthi. Juga serangan udara telah menghambat akses ke perawatan kesehatan dan meningkatkan tekanan pada beberapa fasilitas yang masih berfungsi. (T/B04/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Zaenal Muttaqin

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.