Hudaida, MINA – Pemberontak Houthi Yaman membantah klaim bahwa pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi telah merebut bandara Hudaida pada Sabtu (16/6), ketika pertempuran meningkat di sekitar kota pelabuhan itu.
Pemerintah Yaman didukung Saudi yang diakui secara internasional telah mengklaim, para pejuangnya sepenuhnya merebut bandara, tepat di luar kota Hudaida yang berfungsi sebagai pintu gerbang utama pengiriman bahan makanan bagi bangsa yang terancam kelaparan itu.
“Angkatan bersenjata yang didukung oleh koalisi Arab telah membebaskan Bandara Internasional Hudaida dari milisi Houthi. Tim teknik telah mulai membersihkan bandara dan sekitarnya dari ranjau dan bom,” kata militer di akun Twitter resminya, demikian The New Arab melaporkan.
Sadek Dawad, juru bicara pasukan Pengawal Republik yang setia kepada koalisi pimpinan Saudi, mengatakan, pasukan pemerintah telah berperang menuju landasan bandara.
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait
Dawad juga mengatakan, gerbang selatan kota Hudaida direbut oleh pasukan prokoalisi.
“Operasi militer untuk membebaskan kota Hudaida tidak akan dihentikan sampai kita mengamankan kota dan pelabuhan strategisnya, itu tidak akan bertahan lama,” katanya.
Namun, otoritas penerbangan sipil yang memiliki hubungan dengan Houthi, membantah bahwa musuh mereka telah menguasai bandara Hudaida.
Sebuah pernyataan yang disiarkan pada Sabtu melalui kantor berita resmi Houthi, SABA, mengutip Kepala Bandara Hudaida Ahmed Taresh, mengatakan bahwa serangan udara telah menghancurkan bandara itu.
Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Enam Pejabat Senior Hamas
Sementara itu, Utusan PBB untuk Yaman tiba di ibu kota Sanaa yang dikuasai pemberontak pada Sabtu untuk pembicaraan darurat tentang nasib pelabuhan kunci di Hudaida terutama buat akses bagi masuknya bantuan kemanusiaan. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Diveto AS, DK PBB Gagal Setujui Resolusi Gencatan Senjata Segera di Gaza