Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HOUTHI BEBASKAN KERABAT MANTAN PRESIDEN YAMAN

Rudi Hendrik - Ahad, 22 Februari 2015 - 05:53 WIB

Ahad, 22 Februari 2015 - 05:53 WIB

621 Views

Pengikut kelompok Houthi berkumpul di kampnya dekat Sanaa pada 10 September 2014. (Foto: Reuters)
Pengikut kelompok <a href=

Houthi berkumpul di kampnya dekat Sanaa pada 10 September 2014. (Foto: Reuters)" width="300" height="212" /> Pengikut kelompok Houthi berkumpul di kampnya dekat Sanaa pada 10 September 2014. (Foto: Reuters)

Ibb, Yaman, 3 Jumadil Awwal 1436/22 Februari 2015 (MINA) – Kelompok bersenjata Houthi Yaman membebaskan beberapa kerabat mantan Presiden Abd-Rabbo Mansour Hadi yang ditahan di provinsi Ibb, Sabtu (21/2).

Pejabat di Ibb mengatakan kepada Anadolu Agency, sebagaimana yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Houthi telah membebaskan keponakan mantan presiden setelah mediasi berapa pemimpin suku.

Sebelumnya pada hari itu, Houthi menahan anggota keluarga Hadi  yang hendak menuju sebuah kota di selatan Aden dan kemudian Houthi manahannya di sebuah kantor polisi di Ibb.

Hadi sendiri yang berada di bawah tahanan rumah kelompok Syiah Houthi, berhasil melarikan diri dari ibukota Sanaa di hari yang sama menuju Aden.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Menurut sumber yang dekat dengan mantan presiden, Hadi menyamar dan meninggalkan rumahnya tanpa sepengetahuan anggota Houthi yang berjaga.

Pemimpin Yaman itu mengundurkan diri sebulan lalu, setelah Houthi menguasai Istana Presiden di Sanaa, yang didahului bentrokan dengan pengawal presiden.

Kelompok Houthi menguasai ibu kota Sanaa pada bulan September dan sejak itu berusaha memperluas pengaruhnya ke wilayah lain negara tersebut.

Awal bulan ini, Houthi mengeluarkan “deklarasi konstitusional”, membubarkan parlemen Yaman dan mendirikan Dewan Transisi dengan 551 orang anggota.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Namun deklarasi itu ditolak oleh sebagian besar kekuatan politik Yaman bersama dengan beberapa negara tetangga. Mereka menggambarkan itu adalah kudeta terhadap legitimasi konstitusional. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Dunia Islam
Amerika
Dunia Islam
Palestina
Timur Tengah