Sanaa, MINA – Juru Bicara Militer Houthi, Yahya Saree, mengatakan bahwa serangan rudal terhadap Israel pada Ahad (15/9) membuat dua juta warga Israel mengungsi ke tempat perlindungan untuk pertama kalinya dalam sejarah musuh.
Ia mengatakan, operasi militer kualitatif kelompok itu menggunakan rudal hipersonik dan itu merupakan puncak dari upaya untuk mengembangkan teknologi rudal, dengan menunjukkan bahwa rudal hipersonik itu menempuh jarak sekitar 2.400 kilometer dalam waktu 11 menit 30 detik. Middle East Monitor melaporkan.
“Kendala geografis, agresi Amerika-Inggris, sistem pemantauan, spionase dan konfrontasi tidak akan menghalangi Yaman untuk melaksanakan tugas agama, moral, dan kemanusiaannya dalam kemenangan bagi rakyat Palestina, dan musuh Israel harus bersiap menghadapi lebih banyak serangan dan operasi kualitatif yang akan datang,” tambahnya.
Sembilan warga Israel mengalami luka ringan saat mereka bergegas ke tempat perlindungan setelah peluncuran rudal permukaan ke permukaan dari Yaman menuju Israel tengah.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Sementara itu, Juru Bicara Brigade Qassam, Abu Obaida, memuji “operasi kualitatif” dan sikap rakyat Yaman bersama saudara-saudara mereka di Palestina.
“Senjata yang digunakan dalam operasi, jenis target, dan perincian lain yang diberitahukan saudara-saudara kita di Yaman kepada kita, merupakan perubahan kualitatif yang akan berdampak penting pada arah dan hasil Pertempuran Banjir Al-Aqsa,” tambahnya.
Sejak November, Houthi telah melancarkan serangan di Laut Merah yang menargetkan kapal-kapal milik atau yang menuju Israel, untuk mendukung Palestina.
Kelompok itu menekankan sebelumnya mereka hanya akan menghentikan serangannya di Laut Merah ketika agresi Israel di Gaza berakhir, pengepungan dicabut, dan bantuan kemanusiaan diizinkan masuk.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal
Pengeboman Israel yang sedang berlangsung di Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 41.206 warga Palestina, melukai 95.337 lainnya, dan menyebabkan 90 persen penduduk Jalur Gaza mengungsi, menurut data PBB. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia