Sanaa, MINA – Pemimpin Houthi Yaman, Abdul-Malik al-Houthi, mengumumkan, kelompok bersenjatanya akan melanjutkan serangan jika Israel menarik diri dari kesepakatan gencatan senjata.
“Kami akan terus memantau pelaksanaan perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza, sambil terus siap memberikan dukungan militer jika Israel menarik diri dari perjanjian tersebut,” ujarnya, seperti dilaporkan Al-Jazeera, Jumat (17/1).
Dalam pidato yang disiarkan di Televisi Al-Masirah milik kelompok tersebut, Al-Houthi mengatakan, “Posisi kami mengenai situasi di Gaza terkait dengan posisi saudara-saudara kami di faksi-faksi Palestina, dan kami akan terus bersama mereka dalam fase pelaksanaan perjanjian hari Ahad nanti.”
Ia menambahkan, “Kami akan terus menindaklanjuti tahapan pelaksanaan perjanjian gencatan senjata di Gaza, dan jika Israel mundur, terjadi pembantaian atau pengepungan, kami akan segera siap memberikan dukungan militer kepada rakyat Palestina.”
Baca Juga: Pertama Kali Serangan Israel Targetkan Pasukan Keamanan Suriah, Tiga Tewas
“Operasi militer kami akan terus berlanjut untuk mendukung rakyat Palestina jika musuh Israel terus melakukan pembantaian dan eskalasi genosida sebelum perjanjian ini dilaksanakan,” lanjutnya.
Terkait total serangan kelompok pendukung Gaza, Al-Houthi mengatakan, telah melancarkan 1.255 operasi dengan menggunakan rudal balistik, rudal jelajah, rudal hipersonik dan drone, selain kapal perang, sejak November 2023.
Al-Houthi menilai, operasi militer untuk mendukung Gaza sudah berada pada level yang tinggi, dan dapat ditingkatkan ke level yang lebih besar lagi.
“Eskalasi operasi kami dalam serangan rudal dan operasi angkatan laut sudah jelas, sampai kami mencapai hasil yang menentukan, alhamdulillah,” imbuhnya. []
Baca Juga: Jumlah Korban Tewas Kebakaran Los Angeles Meningkat Jadi 24 Orang
Mi’raj News Agency (MINA)