Sana’a, MINA – Kelompok milisi Houthi di Yaman melancarkan serangan rudal balistik ke wilayah Israel pada Sabtu (28/6). Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, menyebut aksi tersebut sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza.
Dalam pernyataan resminya, Saree menjelaskan bahwa pihaknya menyerang “target musuh Israel yang sensitif” di wilayah Beersheba menggunakan rudal balistik jenis Dhul-Fiqar. AA melaporkan.
“Serangan ini merupakan tanggapan atas kejahatan musuh kriminal terhadap warga sipil di Jalur Gaza,” ujar Saree.
Militer Israel mengonfirmasi bahwa sirene peringatan sempat berbunyi di beberapa wilayah sebagai tanda ancaman serangan. Mereka menyebut rudal yang diluncurkan kemungkinan besar berhasil dicegat sebelum mencapai target.
Baca Juga: IOM: Kasus Hepatitis A di Kamp Pengungsi Rohingya Meningkat
Serangan ini menjadi yang pertama dilakukan Houthi sejak gencatan senjata antara Israel dan Iran diberlakukan pada 24 Juni 2025, menyusul konflik bersenjata selama 12 hari.
Kelompok Houthi, yang diketahui memiliki dukungan dari Iran, telah berulang kali meluncurkan serangan rudal dan drone ke wilayah Israel sejak konflik Gaza pecah pada Oktober 2023. Saat itu, Hamas, sekutu Houthi, memulai serangan besar yang memicu perang di Gaza.
Selama gencatan senjata dua bulan hingga Maret 2025, Houthi menghentikan serangan mereka. Namun, serangan kembali dilanjutkan setelah Israel kembali melancarkan operasi militernya di Gaza.
Serangan rudal terbaru ini menambah ketegangan di kawasan, meski gencatan senjata dengan Iran masih berlaku. Konflik berlanjut dengan berbagai pihak regional yang saling terlibat, mencerminkan kompleksitas geopolitik Timur Tengah.[]
Baca Juga: PBB: 1,4 Juta Warga Afghanistan Dipulangkan Paksa pada 2025
Mi’raj News Agency (MINA)