YAMAN-3-300x210.jpg" alt="Milisi loyalis Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi bertempur melawan milisi Houthi di Aden, 13 April 2015. (Foto: Reuters)" width="300" height="210" /> Milisi loyalis Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi bertempur melawan milisi Houthi di Aden, 13 April 2015. (Foto: Reuters)
Sanaa, 21 Rajab 1436/10 Mei 2015 (MINA) – Kelompok oposisi bersenjata Yaman, Houthi, telah menyetujui usulan gencatan senjata dari koalisi pimpinan Arab Saudi.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh televisi pro-Houthi, Masirah TV, kelompok itu menyatakan kesediaannya “menangani secara positif” sebagai upaya meringankan penderitaan rakyat Yaman.
Pernyataan Houthi adalah respons pertama atas usulan lima hari “gencatan senjata kemanusiaan” yang dijadwalkan akan dimulai pada Selasa, 12 Mei mendatang, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Houthi yang bersekutu dengan militer loyalis mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, juga menyerukan untuk melanjutkan dialog politik di bawah naungan PBB.
Baca Juga: Iran Bantah Klaim Trump soal Gencatan Senjata dengan Israel
“Kami menekankan pada kebutuhan untuk melanjutkan dialog dari titik ketika agresi dimulai, asalkan itu diselenggarakan di bawah naungan PBB,” kata biro politik kelompok itu.
Pada Jumat, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, meluncurkan usulan gencatan senjata kemanusiaan lima hari di Yaman.
Namun pelaksanaan gencatan senjata harus disetujui oleh Houthi di seluruh provinsi Yaman. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran Tidak Akan Terima Perdamaian yang Dipaksakan
Baca Juga: Iran Luncurkan Rudal Kheibar Berhulu Ledak Ganda Pertama Kali ke Israel