Saada, Yaman, 2 Rajab 1436/20 April 2015 (MINA) – Pemimpin milisi pemberontak Houthi Yaman menegaskan pada Ahad (19/4), mereka tidak berminat untuk berkompromi meski ada tekanan dari koalisi negara Arab Sunni.
Pidato pertama houthi/">Abdel-Malik Al-Houthi dari kota Saada kepada publik sejak serangan udara Arab Saudi dimulai, mengatakan, warga Yaman berhak menolak apa yang ia sebut sebagai “agresi” Arab Saudi dengan cara apa pun.
Arab Saudi memimpin aliansi negara-negara Arab dan Muslim menyusul permohonan bantuan dari Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi yang menghadapi upaya penggulingan dari pemberontak Houthi.
Sebaliknya, Al-Houthi juga menuduh Arab Saudi mencoba menyerang dan menduduki negara itu dan membawanya ke bawah hegemoninya.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“AS (Amerika Serikat) mensponsori serangan. AS mengarahkan serangan terhadap Yaman,” katanya dari kota kubu Houthi seperti dikutip oleh media nasional Iran, Press TV.
Sebelumnya pada pidato Januari, pemimpin Houthi menuntut Hadi melaksanakan reformasi untuk memberikan lebih banyak kekuasaan pada kelompoknya.
Sejak akhir Maret, Arab Saudi telah memimpin koalisi melakukan serangan udara terhadap milisi Houthi dan sekutunya dalam Operasi Decisive Storm. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama