Sanaa, MINA – Pemberontak Houthi yang menguasai Sanaa, ibu kota Yaman, menuding pidato televisi Ali Abdullah Saleh sebagai “kudeta” melawan aliansi mereka.
Komentar Houthi muncul setelah mantan presiden tersebut mengatakan bahwa dia terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi mereka. Demikian Nahar Net memberitakannya yang dikutip MINA.
“Pidato Saleh adalah sebuah kudeta terhadap aliansi dan kemitraan kita dan mengekspos penipuan terhadap orang-orang yang mengaku menentang agresi,” kata juru bicara Houthi dalam sebuah pernyataan melalui Al Masirah TV.
Selama kudeta, milisi Houthi yang dipimpin oleh Abdul Malik Al-Houthi telah bersekutu dengan Saleh.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Namun, dalam beberapa hari terakhir, pendukung kedua pemimpin telah bentrok di ibu kota Sanaa sejak Rabu (29/11) yang menewaskan tentara kedua pihak.
“Saya menyeru saudara-saudara kita dan koalisi Arab untuk menghentikan agresi mereka, mengizinkan akses terhadap bantuan medis dan pertolongan, bandara dibuka dan kami akan membuka halaman baru,” kata Saleh dalam pidato di televisinya.
“Kami berjanji kepada saudara dan tetangga kita, setelah ada gencatan senjata dan blokade dicabut, kita akan mengadakan dialog langsung melalui otoritas yang sah yang diwakili oleh parlemen kita,” katanya setelah tiga hari perseteruan dengan Houthi terjadi. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)