Houthi Tuntut Masuknya Bantuan ke Gaza Sebagai Imbalan Selamatkan Kapal Inggris yang Tenggelam di Teluk Aden

Ilustrasi. Tangkapan layar dari video menunjukkan kapal kargo "Galaxy Leader", yang dimiliki bersama oleh sebuah perusahaan Israel, dibajak oleh Houthi Yaman di Laut Merah pada 20 November 2023. (Photo: dok. Anadolu Agency)

Sana’a, MINA – Kelompok mengatakan pada Sabtu malam bahwa mereka akan mengizinkan kapal Rubymar yang tenggelam di untuk diselamatkan dengan imbalan membawa bantuan ke Jalur Gaza. Demikian dikutip dari Anadolu Agency, Senin, (26/2).

“Kapal Inggris yang tenggelam dapat ditarik dengan imbalan membawa truk bantuan ke Gaza,” Muhammad Ali Al-Houthi, anggota Dewan Politik Tertinggi kelompok tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan di X. “Ini tawaran yang bisa dipertimbangkan,” tambahnya.

Pernyataan Houthi muncul sehari setelah pemerintah Yaman meminta negara-negara di seluruh dunia, organisasi, dan badan-badan yang peduli dengan pelestarian lingkungan laut untuk segera menangani krisis kapal Inggris Rubymar yang menjadi sasaran Houthi pada 18 Februari.

Belum ada komentar dari Inggris atau Israel terkait pernyataan tersebut.

Kapal Rubymar membawa amonia dan minyak dalam jumlah besar, menurut pejabat resmi Saba Agency.

Pada Sabtu, pemerintah Yaman mengatakan bahwa kapal tersebut sedang menuju Kepulauan Hanish Yaman di , yang mengancam “bencana lingkungan besar.”

Sementara itu, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan pada Sabtu bahwa serangan yang tidak beralasan dan sembrono oleh Houthi yang didukung Iran menyebabkan kerusakan signifikan pada kapal, yang menyebabkan tumpahan minyak sepanjang 18 mil.”

“M/V Rubymar sedang mengangkut lebih dari 41.000 ton pupuk ketika diserang, yang dapat tumpah ke Laut Merah dan memperburuk bencana lingkungan ini,” tambahnya.

Kelompok Houthi Yaman telah menargetkan kapal kargo di Laut Merah dan Teluk Aden yang dimiliki atau dioperasikan oleh perusahaan Israel atau mengangkut barang ke dan dari Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Jalur Gaza, yang telah berada di bawah serangan gencar penjajah Israel sejak 7 Oktober.

Dengan meningkatnya ketegangan akibat serangan gabungan AS dan Inggris terhadap sasaran Houthi di Yaman, kelompok tersebut menyatakan bahwa mereka menganggap semua kapal Amerika dan Inggris sebagai sasaran militer yang sah. (T/B03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.