Houthi Yaman Izinkan PBB Kosongkan Kapal Tanker Berkarat di Laut Merah

Organisasi lokal dan internasional telah lama memperingatkan bencana lingkungan besar di Laut Merah jika kapal tanker minyak Safer meledak atau membocorkan minyak. (MAXAR)

Sanaa, MINA – Pemberontak Yaman telah setuju mengizinkan PBB mengosongkan kapal tanker minyak Safer yang telah bertahun-tahun terkatung-katung di lepas barat pantai kota Hodeidah, Yaman Barat.

Kapal itu bermuatan lebih dari satu juta barrel menyak mentah, yang kebocorannya bisa menyebabkan bencana  lingkungan lebih besar di Laut Merah, kata seorang pemimpin kelompok tersebut.

Setelah bertahun-tahun keengganan dan janji yang tidak terpenuhi, Mohammed Ali Al-Houthi, Kepala Komite Revolusioner Tertinggi gerakan Houthi, mengatakan pada Sabtu (5/3), mereka menandatangani perjanjian dengan PBB yang akan memungkinkan badan internasional itu untuk menangani kapal tanker tersebut.

“Sebuah nota kesepahaman telah ditandatangani dengan PBB untuk kapal tanker yang lebih aman,” kata pemimpin Houthi di Twitter.

Di New York, Farhan Haq, Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengatakan kepada Arab News, pejabat kependudukan PBB di Yaman, David Gressly, saat ini sedang mendiskusikan kesepakatan dengan Houthi di Sanaa.

Berlabuh dengan muatan lebih dari 1 juta barel minyak mentah di lepas pantai kota barat Yaman, Hodeidah, kapal tanker terapung berusia empat dekade itu tidak menjalani perawatan rutin sejak awal 2015, ketika Houthi memperketat cengkeraman mereka di pantai barat negara itu, sehingga para insinyur dari berbagai negara melarikan diri.

Karat telah memakan bagian-bagian kapal tanker, memungkinkan air laut bocor ke bagian-bagian kapal.

Organisasi lokal dan internasional telah lama memperingatkan bencana lingkungan besar di Laut Merah jika kapal tanker itu meledak atau membocorkan minyak. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.