Sanaa, MINA – Houthi Yaman mengklaim melakukan serangan rudal pada Kamis (4/3) dinihari terhadap kilang raksasa energi Saudi Aramco di kota Jeddah, Arab Saudi barat, di tengah peningkatan serangan lintas-perbatasan di kawasan itu.
Belum ada konfirmasi langsung dari raksasa minyak tersebut atau dari otoritas Kerajaan terkait klaim itu.
Juru Bicara Houthi Yahya Saree di Twitter mengklaim, mereka menghantam fasilitas Aramco di Jeddah dengan rudal Quds-2 pada Kamis subuh, sebagai pembalasan atas operasi militer dipimpin Arab Saudi di Yaman yang sudah berlangsung enam tahun, Nahar Net melaporkan.
Di masa lalu, Houthi itu juga telah menyerang fasilitas Aramco, menggarisbawahi kerentanan infrastruktur minyak Arab Saudi yang mahal.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
November lalu, pemberontak menghantam pabrik Aramco di Jeddah dengan rudal Quds-2, membuat lubang di tangki minyak yang memicu ledakan dan kebakaran, kata perusahaan itu.
Klaim terbaru serangan rudal muncul setelah Amerika Serikat pada Selasa (2/3) menjatuhkan sanksi terhadap dua komandan Houthi, menyalahkan mereka atas kematian warga sipil dan mencela hubungan mereka dengan Iran.
Houthi telah meningkatkan serangan ke Kerajaan dalam beberapa pekan terakhir, sambil meningkatkan serangan untuk merebut benteng terakhir Marib milik pemerintah Yaman yang didukung Saudi.
Pada hari Sabtu (27/2), ledakan keras mengguncang ibu kota Riyadh tapi n Saudi mengatakan telah menggagalkan serangan rudal Houthi, hanya menyebabkan pecahan peluru menghujani rumah-rumah warga sipil.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Tidak ada korban yang dilaporkan, tetapi setidaknya satu rumah sipil rusak, kata televisi pemerintah Al-Ekhbariya. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama