Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Houthi Yaman Sepakat Damai, tapi Perang Berlanjut

Rudi Hendrik - Jumat, 18 November 2016 - 00:38 WIB

Jumat, 18 November 2016 - 00:38 WIB

529 Views

Muhammad Ali al-Houthi (C), who heads the Houthi movement's Supreme Revolutionary Committee, attends a rally marking al-Quds (Jerusalem) Day in Yemen's capital Sanaa July 10, 2015. Yemen's main warring factions endorsed a U.N.-brokered humanitarian truce from midnight on Friday although heavy fighting on the ground and Saudi air strikes carried on relentlessly. REUTERS/Khaled Abdullah - RTX1JXD0

Sanaa, 18 Shafar 1438/18 November 2016 (MINA) – Oposisi bersenjata Houthi Yaman telah mengkonfirmasi bahwa mereka akan tetap berpegang pada kesepakatan damai yang disponsori Amerika Serikat (AS).

Namun, pernyataan itu muncul di saat pertempuran di negara itu terus berlanjut.

Pasukan pemerintah Yaman mengatakan bahwa mereka tidak diundang untuk perdamaian, yaitu pembicaraan antara Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan pemimpin oposisi Houhti di Oman.

“Amerika Serikat memikul tanggungjawab sejarah dan moral bagi agresi di Yaman, terlepas dari mengapa ingin menghentikan perang ini,” kata juru bicara Houthi, Mohammed Abd Al-Salam dalam sebuah wawancara dengan TV Al-Masirah. “Kami menyadari bahwa AS memimpin perang, perang dinyatakan oleh Washington dan Amerika yang diwakili oleh Arab Saudi dan UEA.”

Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi

Menurut ketentuan yang disepakati, gencatan senjata akan dimulai pada fajar hari Jumat (18/11). Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.

Sementara itu, pertempuran masih terus berlanjut di berbagai bagian negara, terlepas dari gencatan senjata. Pasukan pemerintah Yaman kini mengendalikan Taiz Barat.

Seorang juru bicara pasukan pro-pemerintah mengatakan bahwa 30 tentara Houthi telah bentrok dengan pasukan pemerintah di sekitar Midi, Provinsi Haja pada Rabu.

Ada total enam perjanjian perdamaian sejak pertempuran pecah pada Maret 2015, tapi tidak ada perjanjian yang telah berhasil selama ini. (T/P001/P2)

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Dunia Islam
Amerika
Dunia Islam
Palestina
Timur Tengah