Sanaa, MINA – Juru bicara Houthi yang berkuasa di Yaman menepis pernyataan PBB tentang kesepakatan damai baru-baru ini di kota pelabuhan utama Hudaedah yang dilanda perang.
Dalam wawancara dengan Press TV pada Sabtu (15/12), Mohammed Abdul Salam yang mewakili Houthi dalam pembicaraan perdamaian di Swedia mengatakan, perjanjian untuk melaksanakan gencatan senjata di kota pelabuhan barat laut Yaman itu belum selesai.
Abdul Salam mengatakan, perjanjian di Hudaedah yang tercapai pada Kamis (13/12) antara pemerintah Houthi di Sanaa dengan pemerintah di pengasingan pimpinan Presiden Abd-Rabbo Mansour Hadi, hanyalah sebuah kesepakatan tentang isu-isu utama.
Ia menegaskan, tidakada kesepakatan yang mengikat tentang bagaimana menerapkan gencatan senjata di kota pelabuhan itu.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Bertentangan dengan pernyataan PBB, Abdul Salam mengatakan bahwa tidak ada kesepakatan akhir yang telah dicapai di Hudaedah dan pembicaraan masih jauh dari selesai.
“Mengenai Hudaedah, kami membuat kemajuan dalam hal bentuk dan ide, tetapi dalam isinya tidak ada apa-apa. Dalam masalah spektrum umum, kami mengalami kemajuan dalam gagasan, tetapi tidak ada kesepakatan,” tambahnya. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)