Sana’a, MINA – Pemerintah Houthi Yaman mengumumkan terbunuhnya Perdana Menteri Ahmed Ghaleb al-Rahwi, bersama sejumlah menteri dalam serangan pengeboman oleh militer Zionis Israel. Laporan Al Jazeera, Sabtu (30/8).
Pernyataan Houhti menyebutkan, militer Zionis menargetkan perdana menteri dan sejumlah menteri pada Kamis sore (28/8) ketika mengadakan pertemuan rutin pemerintah untuk menilai kinerja selama setahun terakhir.
Anggota kabinet lainnya mengalami luka sedang hingga serius dan saat ini sedang menjalani perawatan medis.
Dalam pernyataannya, kelompok tersebut berjanji untuk mempertahankan “posisi aslinya dalam mendukung dan membela rakyat Gaza.”
Baca Juga: Survei: Hanya 3% Anak Perempuan Rohingya di Bangladesh yang Dapat Pendidikan
“Kami akan terus membangun angkatan bersenjata dan mengembangkan kemampuan kami untuk menghadapi semua tantangan dan bahaya,” lanjutnya.
Ia menekankan bahwa lembaga-lembaga akan terus memberikan layanan kepada rakyat Yaman dan tidak akan terpengaruh, terlepas dari besarnya bencana tersebut.
Saluran Al Masirah milik kelompok tersebut melaporkan, Kepala Dewan Politik Tertinggi Houthi di Yaman menunjuk Mohammed Ahmed Miftah sebagai penjabat perdana menteri.
Mahdi al-Mashat, kepala Dewan Politik Tertinggi Houthi, mengatakan perdana menteri dan para menteri telah menjadi martir setelah menjadi sasaran Zionis.
Baca Juga: Kabinet Saudi Puji Peran Swasta Pacu Pertumbuhan Non-Minyak
“Kami berjanji kepada Allah, rakyat, dan keluarga para martir dan yang terluka bahwa kami akan membalasnya,” imbuh pernyataan.
Pernuataan memperingatkan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah pendudukan Israel untuk pergi sebelum terlambat. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran Peringati Hari Pengambilalihan Kedubes AS dengan Demonstrasi di 900 Kota
















Mina Indonesia
Mina Arabic