New York, MINA – Lembaga HAM Human Rights Watch (HRW) mengecam otoritas penjara Irak karena menahan ribuan pria, wanita dan anak-anak dalam kondisi “merendahkan” yang penuh sesak dan menyebabkan perlakuan buruk.
HRW mengatakan telah memperoleh foto-foto dari penjara Tal Keif di provinsi Nineveh, Irak. Fasilitas Faisaliyah dan Tasfirat di dekatnya tidak sesuai dengan standar dasar internasional.
Salah satu foto menggambarkan lusinan remaja laki-laki yang dimasukkan ke pusat penahanan remaja, beberapa di antaranya dalam posisi meringkuk seperti janin.
Lantai penjara bahkan tidak terlihat di tengah lautan badan tahanan.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Foto yang lain menunjukkan kamar yang penuh dengan perempuan dan balita kurus, dengan pakaian dan barang-barang rumah tangga dari plastik yang digantung di dinding.
“Dua tahun lalu, kami mendokumentasikan kematian dalam tahanan hanya karena kepadatan penduduk,” kata peneliti HRW Irak, Belkis Wille.
“Melihat kondisi seperti ini terus berlanjut, berarti populasi penjara masih dalam ancaman. Ini sangat membuat frustrasi,” katanya kepada AFP, demikian Nahar Net melaporkan.
Menurut HRW, pusat tahanan Tal Keif, Faisaliyah dan Tasfirat menahan sekitar 4.500 orang, sebagian besar dengan tuduhan terorisme, hampir dua kali lipat dari kapasitas gabungannya, yaitu 2.500 orang.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Hampir sepertiga tahanan sudah dinyatakan bersalah dan seharusnya dipindahkan dari tiga penjara utara ke Baghdad, beberapa di antaranya enam bulan lalu.
“Pihak berwenang harus memastikan bahwa kondisi di penjara Irak tidak menumbuhkan lebih banyak keluhan di masa depan,” kata Direktur Regional HRW Lama Fakih.
HRW mendesak pemerintah Irak untuk memperbaiki kondisi agar memenuhi standar internasional dan menjamin proses hukum bagi para tahanan. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Mi’raj News Agency (MINA)