New York, 29 Ramadhan 1436/16 Juli 2015 (MINA) – Kelompok milisi Kurdi Suriah menggunakan tentara anak-anak meskipun hukum internasional melarang praktik tersebut, Human Rights Watch mengatakan Rabu (15/7) di New York.
Lembaga HAM itu mengatakan telah mendokumentasikan sedikitnya 59 anak di bawah usia 18 tahun direkrut oleh milisi Unit Perlindungan Rakyat (YPG) dan YPJ, cabang milisi perempuan Kurdi.
Sebagian anak meninggal dalam pertempuran pada bulan Juni, katanya.
“YPG berjanji untuk berhenti mengirim anak-anak ke perang dan harus melaksanakan janjinya,” kata Fred Abrahams, penasihat khusus di HRW, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Israel Duduki Desa-Desa di Suriah Pasca-Assad Terguling
“Tentu saja pasukan Kurdi memerangi kelompok-kelompok seperti ISIS yang mencemooh hukum perang, tapi itu bukan alasan untuk mentoleransi pelanggaran oleh pasukannya sendiri,” tambahnya.
Sebagai cabang bersenjata dari Partai Persatuan Demokrat (PYD), partai Kurdi di Suriah, YPG memiliki kehadiran yang cukup kuat di utara Suriah. Milisi juga didukung oleh serangan udara Amerika Serikat dalam konflik yang telah menewaskan lebih 230.000 orang dan memaksa hampir 4 juta warga Suriah meninggalkan negaranya itu.
Hukum kemanusiaan internasional melarang kelompok-kelompok bersenjata mendaftarkan anak-anak muda 15 tahun ke bawah, atau menggunakan mereka untuk berpartisipasi secara aktif dalam permusuhan.
Sebuah laporan tertanggal 5 Juni tentang anak-anak dalam konflik bersenjata oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon kepada Dewan Keamanan, dikatakan penggunaan tentara anak di Suriah telah menjadi “biasa”.
Baca Juga: Warga Palestina Mulai Kembali ke Yarmouk Suriah
PBB memverifikasi 278 kasus anak-anak yang direkrut dan digunakan oleh kelompok-kelompok bersenjata di Suriah seperti ISIS, Tentara Suriah Merdeka, YPG dan YPJ, Al-Nusra Front dan Hizbullah.
“Kelompok-kelompok bersenjata di Suriah menempatkan anak-anak dalam kerugian langsung dengan memberi mereka senjata dan mengirim mereka untuk berjuang,” kata Abrahams. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel