Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HRW: Pengungsi Rohingya Alami Pemerasan dan Pelecehan

siti aisyah - Selasa, 17 Januari 2023 - 21:28 WIB

Selasa, 17 Januari 2023 - 21:28 WIB

3 Views ㅤ

Kamp pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh. (Foto: Star)

Cox’s Bazar, MINA – Human Rights Watch (HRW) pada Selasa (17/1) merilis laporan bahwa sebuah unit polisi elit Bangladesh terlibat dalam pemerasan yang merajalela, pelecehan dan penangkapan yang salah terhadap para pengungsi Rohingya.

Batalyon Polisi Bersenjata (APBn), ditugaskan untuk melindungi dan beroperasi di kamp-kamp yang menampung hampir satu juta pengungsi Rohingya tanpa kewarganegaraan, yang sebagian besar melarikan diri dari negara Myanmar setelah tindakan keras militer yang sekarang menjadi subjek penyelidikan genosida PBB.

“Pelanggaran oleh polisi di kamp Cox’s Bazar telah membuat pengungsi Rohingya menderita di tangan pasukan yang seharusnya melindungi mereka,” kata peneliti HRW Asia, Shayna Bauchner dalam keterangannya seperti dikutip Chanel News Asia.

Kelompok hak asasi mengatakan, telah berbicara dengan puluhan pengungsi Rohingya yang tinggal di jaringan kamp di tenggara negara itu, mendokumentasikan setidaknya 16 kasus pelecehan serius oleh petugas APBn.

Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina 

Polisi menuntut suap besar dari pengungsi di bawah ancaman penangkapan, kata laporan HRW, menambahkan bahwa keluarga sering dipaksa menjual perhiasan emas atau meminjam uang untuk membebaskan kerabat yang ditahan secara tidak adil.

Bauchner meminta pihak berwenang menyelidiki klaim tersebut, dan meminta pertanggungjawaban petugas yang bertanggung jawab.

Sementara Komandan Batalyon Syed Harunor Rashid mengatakan, laporan itu dipertanyakan.

“Penjahat memberi tahu mereka fakta palsu, dan (Human Rights Watch) melaporkannya. Ini seperti memberikan kenyamanan kepada penjahat,” katanya kepada AFP, seraya menambahkan bahwa unit tersebut akan menyelidiki jika “menerima pengaduan khusus”.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Polisi mengakui bahwa kekerasan telah meningkat di kamp-kamp, yang merupakan rumah bagi kelompok-kelompok bersenjata dan digunakan sebagai posko jaringan perdagangan narkoba regional.

Sedikitnya 20 pengungsi, termasuk tokoh masyarakat, dibunuh oleh kelompok bersenjata tahun lalu sebagai bagian dari perang wilayah di pemukiman. (T/R6/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Rekomendasi untuk Anda