New York, MINA – Human Rights Watch (HRW) menyatakan Uni Emirat Arab (UEA) secara sewenang-wenang menahan setidaknya 2.400 pencari suaka Afghanistan dalam keadaan yang “menyedihkan” selama lebih dari setahun.
Kelompok hak asasi itu pada Rabu (15/3/2023) mengatakan, antara 2.400 hingga 2.700 warga Afghanistan yang dievakuasi ke UEA setelah pengambilalihan Kabul oleh Taliban pada Agustus 2021, tetap “ditahan” di perumahan pengungsi darurat dengan kebebasan terbatas dan akses yang sulit ke penasihat hukum.
Sementara itu, UEA mengatakan sedang bekerja dengan rekan-rekan AS untuk menyelesaikan proses permukiman kembali, tetapi membantah laporan tentang kondisi kehidupan para pencari suaka yang mengerikan, The New Arab melaporkan.
“Otoritas Emirat telah mengurung ribuan pencari suaka Afghanistan selama lebih dari 15 bulan dalam kondisi sempit dan menyedihkan tanpa harapan kemajuan dalam kasus mereka,” kata peneliti HRW UEA Joey Shea, menyerukan pembebasan mereka segera.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Seorang pencari suaka Afghanistan yang diwawancarai oleh HRW berkata: “Kamp itu persis seperti penjara.”
UEA telah setuju untuk menampung sementara warga Afghanistan atas permintaan Amerika Serikat, sambil menunggu permukiman kembali mereka di tempat lain, kata seorang pejabat Emirat.
“UEA terus bekerja dengan kedutaan AS untuk memproses para pelancong dan berhubungan dengan rekan-rekan AS dalam upaya untuk memukimkan kembali para pengungsi yang tersisa pada waktu yang tepat,” kata pejabat itu tanpa menyebut nama karena dia tidak berwenang untuk berbicara kepada pers. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)