Canberra, MINA – Australia pada Selasa (19/8) mengecam keputusan Israel yang membatalkan visa perwakilan Australia untuk Otoritas Palestina, menyebut langkah tersebut sebagai tindakan yang tidak beralasan dan merugikan upaya perdamaian.
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan pembatalan itu merupakan reaksi yang tidak beralasan terhadap keputusan Australia yang baru-baru ini mengakui Negara Palestina.
Ia menegaskan, di saat dialog dan diplomasi sangat dibutuhkan, Pemerintah Netanyahu justru mengisolasi Israel dan merusak upaya internasional menuju perdamaian dan solusi dua negara.
Wong menegaskan kembali komitmen Australia untuk bekerja sama dengan mitra internasional mendorong solusi dua negara, gencatan senjata di Gaza, serta pembebasan para sandera. Ia juga berjanji melindungi warga Australia dari kebencian dan ancaman.
Baca Juga: Inggris Tolak Beri Perlindungan Bagi Warganya yang Ikut Global Sumud Flotila
Perselisihan memanas setelah Israel mencabut visa tersebut pada Senin (18/8), yang dipandang sebagai balasan atas pengakuan Palestina oleh Canberra serta larangan masuk terhadap politisi sayap kanan Israel Simcha Rotman, yang dilarang masuk ke Australia selama tiga tahun karena seruannya untuk mengusir warga Palestina dan menyebut anakanak Palestina sebagai musuh Israel.
Australia sebelumnya juga menolak visa mantan Menteri Dalam Negeri dan Kehakiman Israel Ayelet Shaked pada November 2024 karena dukungannya terhadap pembangunan permukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki.
Australia dijadwalkan secara resmi mengakui negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB bulan depan, bergabung dengan Prancis, Inggris, Malta, Kanada, dan Portugal. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lebih dari 300.000 Hadiri Aksi Global untuk Gaza di London