Tel Aviv, MINA – Hubungan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang sebelumnya dikenal sangat erat, kini mengalami ketegangan serius, berada di titik terendah.
Media Israel Hayom baru-baru ini menyebut, sejumlah perbedaan kebijakan dan insiden diplomatik telah menyebabkan retaknya aliansi strategis yang selama ini menjadi pilar hubungan AS-Israel.
Trump mengkritik Netanyahu karena gagal mencegah serangan Hamas yang menewaskan hampir 1.200 warga Israel dan menyebabkan lebih dari 200 orang disandera. Trump bahkan menyatakan bahwa pemimpin lain di Israel mungkin dapat melakukan pekerjaan yang lebih baik, menandai ketidakpuasan yang mendalam terhadap Netanyahu.
Menjelang kunjungan Trump ke Timur Tengah, ia hanya dengan Ron Dermer, Menteri Urusan Strategis Israel. Pertemuan itu menunjukkan adanya ketegangan dalam komunikasi resmi antara dirinya dengan Netanyahu.
Baca Juga: Kemlu Pastikan WNI Aman di Tengah Konflik India-Pakistan
Dalam kunjungan Netanyahu ke Washington, perbedaan pandangan antara kedua pemimpin semakin jelas. Trump menolak permintaan Netanyahu terkait sanksi terhadap Iran dan pengurangan tarif barang Israel, serta menyerukan pendekatan yang lebih moderat terhadap konflik di Gaza. Netanyahu, di sisi lain, tetap berkomitmen untuk melanjutkan operasi militer hingga Hamas dikalahkan.
Hubungan Trump-Netanyahu sebenarnya mulai memburuk sejak 2020, ketika Netanyahu memberikan ucapan selamat kepada Joe Biden atas kemenangannya dalam pemilihan presiden AS. Trump menganggap tindakan tersebut sebagai bentuk ketidaksetiaan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AS Umumkan Gencatan Senjata Pakistan-India