Ankara, 16 Ramadhan 1435/14 Juli 2014 (MINA) – Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan, hubungan Turki dan Israel tidak akan normal jika Israel terus melancarkan serangan udara terhadap Jalur Gaza.
Pada acara buka bersama yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri Turki di Antalya selatan, Turki. Sabtu, Erdogan menuduh, Israel “tidak jujur” dan mengingkari janjinya, demikian pantauan Media Timur Tengah (MEMO) diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
“Israel harus meminta maaf kepada Turki mengenai insiden penrebuan ke kapal Mavi Marmara yang dilakukan empat tahun lalu, dan kami sudah hampir memulihkan hubungan normal itu jika persyaratan yang kami ajukan dipenuhi. Berarti itu tidak jujur,” kata Erdogan.
Turki telah memutuskan hubungan dengan Israel sejak serangan Israel terhadap kapal kemanusiaan Mavi Marmara, yang merenggut nyawa sembilan warga Turki, sejak ketegangan hubungan antara Turki dan Israel itu.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Turki telah menetapkan tiga kondisi untuk memulihkan hubungan normal, termasuk kompensasi kepada keluarga korban, permintaan maaf kepada Turki, dan mengangkat pengepungan di Gaza.
Dia menambahkan, normalisasi hubungan dengan Israel adalah “sangat tidak mungkin” selama agresi Israel terus berlanjut.
Erdogan menegaskan kembali, dukungan negaranya bagi warga Palestina, yang kehilangan lebih dari 120 orang dalam serangan udara Israel saat ini di Jalur Gaza.
“Mereka yang tidak memiliki hati nurani tidak akan mengerti kegiatan kemanusiaan kami untuk semua korban ketidakadilan di seluruh dunia internasional,” katanya, dalam menanggapi kritik dari peran Turki mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Bosnia, Myanmar, Afghanistan dan Pakistan.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Erdogan menegaskan, Turki tidak bisa duduk di ujung tanduk ketika datang ke Palestina.
Dia juga mengkritik pernyataan kandidat Hubungan Turki dan Israel tak akan normal Turki, kandidat Presiden Turki, Ekmeleddin Ihsanoglu, mengatakan bahwa Turki harus netral dengan Palestina. (T/P012?EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan