Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hujan dan Banjir Pengaruhi Lebih dari 13.000 Keluarga di Gaza

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views

Tenda pengungsi Palestina di Jalur Gaza terendam banjir pada akhir November 2025. (Foto: Tahseen from Gaza/X)

Gaza, MINA – Kondisi musim dingin di Palestina memperparah penderitaan warga Jalur Gaza, dengan hujan lebat membanjiri tempat-tempat penampungan dan memengaruhi lebih dari 13.000 rumah tangga, menurut data PBB, Arab News melaporkan, Senin (1/12).

Petugas kesehatan telah melaporkan peningkatan kasus penyakit yang berkaitan dengan kelaparan, pengungsian, paparan cuaca buruk, dan sanitasi yang buruk.

Kekurangan makanan, air bersih, tempat berlindung, dan pasokan medis esensial masih terus berlanjut. Hampir seluruh dari dua juta penduduk Gaza telah mengungsi beberapa kali, sebagian besar kini tinggal di tenda-tenda atau di antara reruntuhan.

“Hampir semua orang sekarang tinggal di tenda,” kata Joseph Belliveau, direktur eksekutif lembaga amal medis MedGlobal yang berbasis di AS.

Baca Juga: Direktur Badan Amal AS Rasakan Kerasnya Kondisi Gencatan Senjata di Jalur Gaza

Belliveau mengatakan, masih ada beberapa bangunan dan apartemen yang masih berdiri, tetapi sebagian besar tempat tinggal telah hancur akibat pengeboman, sehingga sebagian besar orang tinggal di tenda-tenda, termasuk dirinya dan stafnya yang tinggal di wilayah Al-Mawasi di Gaza barat daya.

“Sekarang, dengan semakin dekatnya musim dingin, kondisinya semakin sulit,” katanya.

Melalui jendela kantornya di Al-Mawasi, Belliveau mengatakan, ia dapat melihat “tenda-tenda di segala arah dan anak-anak bermain di sekitarnya, tanpa alas kaki. Hujan mulai turun, dan suhu mulai turun.”

Serangan Israel di Gaza telah menghancurkan infrastruktur penting dan merusak atau menghancurkan 90 persen rumah di wilayah kantong tersebut, menyebabkan sekitar 1,9 juta warga Palestina kehilangan tempat tinggal yang aman atau permanen, menurut PBB.

Baca Juga: Spanyol Gelar Aksi Solidaritas Palestina di Lebih dari 40 Lokasi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, 94 persen rumah sakit telah rusak atau hancur, sehingga sisanya hanya beroperasi sebagian dan kewalahan.

Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, mengatakan pada 26 November “tidak ada satu pun rumah sakit di Gaza yang berfungsi penuh.”

Staf medis juga melaporkan lonjakan penyakit pernapasan dan penyakit yang ditularkan melalui air. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ribuan Warga Israel Ajukan Kewarganegaraan Portugal

Rekomendasi untuk Anda