New Delhi, MINA – Bagian atap bandara New Delhi runtuh setelah hujan deras pada Jumat (28/6), menyebabkan satu orang tewas dan delapan lainnya terluka. Kejadian tersebut memperburuk citra India dalam hal kelayakan infrastruktur bandara.
“Akibat hujan lebat sejak dini hari tadi, sebagian kanopi di halaman depan keberangkatan lama Terminal 1 Delhi runtuh sekitar pukul 5 pagi,” demikian pernyataan dari Bandara Internasional Indira Gandhi, seperti diberitakan Aljazeera.
Asisten petugas divisi Dinas Pemadam Kebakaran Delhi, Ravinder Singh, mengatakan, tim penyelamat yang tiba di lokasi kejadian menemukan dua pilar penyanggah runtuh menimpa sebuah mobil.
Dalam sejumlah video beredar, terlihat ada seroang pria meninggal di dalam mobil saat pilar jatuh menimpanya.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris
Pihak keamanan bandara memerlukan waktu cukup lama untuk mengeluarkan jenazah korban tewas dari dalam mobil yang ringsek.
Foto-foto pemandangan yang dirilis oleh petugas pemadam kebakaran menunjukkan kanopi besar atap berwarna putih telah jatuh ke tanah, menghancurkan beberapa mobil. Satu orang terlihat terpuruk di bawah logam bengkok di kursi pengemudi salah satu mobil.
Menteri Penerbangan Sipil India, Ram Mohan Naidu Kinjarapu, mengatakan dia terus memantau keruntuhan tersebut dalam sebuah pernyataan di X.
Sebagian wilayah ibu kota Delhi mengalami hujan lebat minggu ini, membanjiri jalan dan menenggelamkan mobil. Hujan ini memberikan jeda dari panas terik selama berminggu-minggu setelah kota tersebut mengalami suhu setinggi 49,9 derajat Celcius (121,8 derajat Fahrenheit) – rekor tertinggi dalam sejarah – yang membebani jaringan listrik dan pasokan listrik di negara tersebut.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Insiden yang terjadi pada Jumat ini adalah yang terbaru dari serangkaian keruntuhan dan kecelakaan lainnya di negara berpenduduk 1,4 miliar jiwa ini.
Pada tahun 2022, sekitar 135 orang tewas ketika jembatan gantung yang baru direnovasi runtuh di Morbi, di negara bagian barat Gujarat, yang digambarkan sebagai salah satu tragedi keselamatan publik terburuk dalam beberapa tahun terakhir. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan