Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hujan Es di Aceh Tengah ; Titik Api di Barat, Selatan Aceh

Admin - Ahad, 7 Juli 2019 - 18:42 WIB

Ahad, 7 Juli 2019 - 18:42 WIB

12 Views ㅤ

Banda Aceh, MINA – Hujan es melanda sejumlah desa di Kecamatan Jagong Jeget, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, Ahad (7/7).

Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), hujan es terjadi di desa Paya Dadep, Paya Tungel, Jeget Ayu, Jaging Jeget dan Bukit Kemuning.

Hujan es tersebut terjadi pada pukul 14.15 Wib, selama 10 menit,” kata Kepala BPBA Teuku Ahmad Dadek.

Sementara itu  Zakaria Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Sultan Iskandar Muda BMKG menyebutkan, ada dua kejadian yang terjadi hari ini namun saling bertolak belakang.

Baca Juga: Wakaf Biru, Inovasi Keuangan Syariah untuk Selamatkan Laut Indonesia

Di Aceh Tengah kejadian hujan es sementara di tempat lain di Barat dan Selatan, timbul titik panas.

“Hal yang berbeda ini memang jarang terjadi, tetapi bukan hal yang tidak mungkin terjadi,” kata Zakaria.

Menurutnya, dalam musim kemarau, kejadian hujan es di satu wilayah dan timbulnya titik panas di wilayah lain bukan hal yang mustahil, dikarenakan di musim kemarau sering terjadi hujan lokal di suatu wilayah dan di wilayah lain titik panas.

Hujan es biasanya terjadi di satu daerah yang sangat lokal dan dengan durasi yang singkat yaitu lebih-kurang antara 7 – 12 menit saja,” terangnya.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Selasa Ini Berawan, Sebagian Wilayah Hujan Ringan

Biasanya hujan es terjadi hampir sama dengan terjadinya angin puting beliung, terjadi akibat adanya awan CB (Cumulonimbus) sehingga kedua fenomena cuaca tersebut susah diprediksi.

Untuk dapat terjadi hujan es harus ada awan CB dengan tinggi dasar awan yang sangat dekat dengan permukaan tanah dan di bawah awan suhu udaranya sangat dingin.

Es berukuran krikil yang turun sebagai hujan, diakibatkan dorongan angin kencang dari awan CB tidak sempat mencair karena di bawah permukaan awan juga dingin, sehingga butir-butir es tersebut jatuh ke permukaan tanah.

Sedangkan daerah yang muncul titik panas adalah di daerah tersebut tidak mengalami hujan dan dedaunan yang rontok, semak belukar serta hutan gambut sudah sangat kering sehingga mudah terbakar, tambah Zakaria. (L/AP/P1 )

Baca Juga: Polri Kirim Pasukan Perdamaian PBB ke Afrika Tengah

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Feature
Indonesia
Indonesia