Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hujan Lebat Terjang Pakistan, 19 Tewas dan Puluhan Luka

Arina Islami Editor : Widi Kusnadi - 38 detik yang lalu

38 detik yang lalu

1 Views

Cuaca ekstrem di Pakistan [Foto: Anadolu]

Islamabad, MINA – Bencana hujan deras yang melanda wilayah timur laut dan barat daya Pakistan pada Sabtu (24/5) telah menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai lebih dari 90 lainnya, menurut otoritas setempat pada Ahad (25/5).

Hujan deras yang disertai angin kencang dan petir melanda Provinsi Punjab di timur laut serta Provinsi Khyber Pakhtunkhwa (KP) di barat laut. Anadolu Agency melaporkan.

Cuaca ekstrem tersebut menyebabkan puluhan rumah bobrok ambruk, listrik padam, dan genangan air di berbagai kawasan dataran rendah.

Menurut Otoritas Manajemen Bencana Provinsi (PDMA), seluruh korban jiwa dilaporkan berasal dari Provinsi Punjab, dengan jumlah tertinggi berada di ibu kota Lahore, serta distrik Jehlum, Sialkot, dan Muzaffargarh.

Baca Juga: Enam Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di San Diego, AS

Sementara itu, di Provinsi KP, hujan dan angin kencang menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur dan lahan pertanian.

Sejumlah pohon tumbang, tiang listrik roboh, serta papan reklame hancur diterjang badai. Beberapa rumah berlumpur juga rusak parah. Meski begitu, belum ada laporan korban jiwa dari wilayah tersebut.

Akibat cuaca ekstrem ini, sejumlah jalan tol terpaksa ditutup sementara karena jarak pandang rendah dan kondisi yang tidak aman bagi pengendara.

Pihak otoritas cuaca Pakistan sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini pada Jumat (23/5) terkait potensi angin kencang, badai debu, serta hujan di beberapa wilayah di Punjab dan Khyber Pakhtunkhwa.

Baca Juga: Kota-Kota di Eropa Kembali Diwarnai Aksi Protes atas Genosida di Gaza

Cuaca buruk ini menambah daftar panjang tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Pakistan, terutama di pedesaan, yang masih bergantung pada bangunan rumah tidak permanen dan infrastruktur dasar yang rentan terhadap bencana alam.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hong Kong Buka Pintu bagi Mahasiswa Asing yang Diusir AS

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Dunia Islam
Indonesia