Lebanon, 9 Shafar 1435/12 Desember 2013 (MINA) – Badai musim dingin mengancan ribuan pengungsi Suriah yang tinggal di kamp-kamp darurat di Lebanon yang membawa salju, hujan, dan suhu beku ke negara itu.
Menurut laporan yang diberitakan Al-Ahram, Rabu (11/12), lapisan salju menumpuk di atas tempat penampungan bagi puluhan ribu pengungsi di Arsal utara, tepat di seberang perbatasan dari Suriah-Lebanon.
Lembaga PBB untuk urusan pengungsi (UNHCR) telah bekerja sepanjang waktu, bermitra dalam beberapa hari terakhir dengan tentara Lebanon untuk mendistribusikan persediaan menghadapi musim dingin termasuk selimut hangat dan dana untuk pemanas ruangan.
Meskipun upaya dilakukan, juru bicara UNHCR, Lisa Abou Khaled mengatakan, ada kekhawatiran bagi ribuan orang yang tinggal di lebih dari 200 kamp pengungsian tidak resmi di tengah dan utara Lebanon.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
“Kami khawatir, karena cuaca benar-benar dingin di wilayah Bekaa, tengah Lebanon, dan kami sangat khawatir tentang pengungsi yang tinggal di tempat penampungan sementara, karena banyak yang tinggal di bawah standar kelayakan huni,” katanya.
Abou Khaled juga mengatakan, UNHCR memiliki persediaan barang termasuk terpal plastik, tikar, selimut, dan kasur untuk membantu pengungsi yang tempat penampungan dilanda banjir atau hancur akibat badai.
Dia mengatakan pasokan musim dingin juga telah diberikan kepada pemerintah kota setempat, sehingga mereka bisa cepat merespon kebutuhan darurat.
Di daerah Arsal, suhu dapat mencapai tepat di atas nol derajat celcius, dan perkiraan ketebalan salju antara tiga hingga lima inci (7,6 hingga 13 cm) serta suhu waktu malam bisa mencapai minus empat derajat.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Dalam beberapa bulan terakhir, lebih dari 20 ribu pengungsi baru dari Suriah telah tiba di wilayah Arsal, memenuhi kota kecil di perbatasan Lebanon-Suriah itu.
Seorang anggota Dewan Kota Arsal, Wafiq Khalaf mengatakan, para pengungsi Suriah di sana, terutama yang berada di tenda-tenda, merasakan sangat kedinginan hingga menggigil.
“Air telah menembus ke dalam tenda-tenda melalui atap dan tanah di mana dilanda banjir,“ katanya kepada kantor berita internasional melalui telepon.
“Saat ini ada, ketebalan salju di atas tanah lebih dari 10 sentimeter, diperkirakan akan terus meningkat,“ jelasnya.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Khalaf juga mengatakan, Meskipun dalam kondisi dilanda badai musim dingin, pengungsi Suriah terus berdatangan, termasuk hadirnya 10 keluarga yang baru-baru ini melarikan diri dari kota Yabrud di wilayah Qalamoun, utara Damaskus, Suriah.
Lebih dari 835 ribu pengungsi Suriah terdaftar di Lebanon, meskipun jumlah sebenarnya diperkirakan lebih dari satu juta jiwa. Ribuan pengungsi Suriah tinggal di kamp-kamp darurat, di tempat penampungan yang hanya terbuat dari terpal plastik. Pengungsi lainnya tinggal di bangunan yang belum selesai dibangun. (T/P014/P02)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah