HUNGARIA-300x197.jpg" alt="Perbatasan Bulgaria-Turki diberi kawat berduri yang tinggi. (Foto: dok. Euractive.com)" width="300" height="197" /> Perbatasan Bulgaria-Turki diberi kawat berduri yang tinggi. (Foto: dok. Euractive.com)
Budapest, 6 Dzulqa’dah 1436/21 Agustus 2015 (MINA) – Pemerintah Hungaria menerapkan kebijakan reaksi agresif dengan mengancam akan mempidanakan migran yang datang ke negara Eropa Timur itu melalui perbatasan dengan Serbia.
Menurut pejabat HAM Hongaria, migran yang tiba di perbatasan itu berasal dari Suriah, Irak dan Afghanistan.
Lebih 120.000 telah melakukan perjalanan ke utara Turki kemudian menyeberang ke Yunani dan Macedonia, hingga akhirnya tiba di Hungaria, banyak yang diselundupkan melalui Serbia oleh kelompok geng penyelundup.
Namun di perbatasan, mereka bertemu dengan pagar kawat berduri dan kehadiran polisi secara besar-besaran, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat (21/8).
Baca Juga: Meksiko Laporkan Kasus Pertama Myiasis pada Manusia
Pemerintah Hungaria telah menempatkan lebih 2.000 polisi pada perbatasan dengan Serbia sepanjang 175 kilometer (108 mil) Serbia.
Hongaria juga berencana membuat undang-undang pidana baru yang akan membuat penyeberang perbatasan ilegal dapat dihukum sampai empat tahun penjara.
“Tindakan Pemerintah Hungaria adalah hasil dari kegagalan kebijakan,” kata Profesor John Salt, Ketua Unit Penelitian Migrasi di sebuah college London.
“Mengubah migran menjadi penjahat hanya akan memperluas ruang lingkup masalah,” tambahnya. (T/P001/P2)
Baca Juga: Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata di Gaza dalam Pesan Paskah 2025
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Rusia Bertemu Sandera Israel, Putin Ucap Terima Kasih kepada Hamas