Jakarta, MINA – Organisasi Perdamaian Dunia HWPL (Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light) yang berpusat di Korea Selatan menggelar Forum Media Perdamaian Indonesia secara virtual, Sabtu (21/8).
Forum media bertema “Membangun Harmoni di Tengah Pandemi” ini menghadirkan lima Pembicara Utama, jurnalis dari lima kota berbeda yakni dari Jambi, DKI Jakarta, Banjarmasin, Manado, dan Ambon.
Forum ini membahas bagaimana media dan insan pers dapat berkontribusi dalam mengatasi tantangan nasional dan global yang diakibatkan kebencian, konflik, kesalahpahaman, dan kurangnya komunikasi di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Kepala Peliputan Kantor Berita MINA, Rana Setiawan, menjadi salah satu pembicara utama mewakili DKI Jakarta menyampaikan, keberadaan dan peran media massa selama masa pandemi Covid-19 sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Sheikh Mahmoud Anbar: Empat Alasan Operasi Badai Al-Aqsa oleh Pejuang Palestina
Menurutnya, layanan media yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang menghibur dan mendidik bagi masyarakat, khususnya anak-anak dan keluarga menjadi sangat penting di masa pandemi ini.
“Informasi yang berorientasi pada solusi optimisme sangat dibutuhkan pada masa pandemi ini. Media bisa menggali berita cara menyelesaikan masalah dan berita yang memberi inspirasi serta wawasan yang bisa membangun optimisme,” kata Rana dalam Forum Media Indonesia yang juga dihadiri jurnalis beberapa daerah di Indonesia serta jajaran direksi dan pengurus HWPL dari Korea Selatan dan Nepal.
Selain Rana Setiawan, hadir sebagai pembicara utama yakni Hendry Nursal (Pemred Jambi Daily), Anang Fadhilah (Pemred Info Banua Banjarmasin), Steve Palyama (Direktur Bedah Nusantara Ambon), dan Sonny Tadjure (Pemred Bunaken Manado).
Pada forum ini disimpulkan, insan pers harus tetap mengedepankan profesionalisme dalam pemberitaannya. “Termasuk wartawan di Jakarta dan sekitarnya berharap awak media untuk tetap bersabar dalam menjalankan tugasnya dengan mengedepankan kode etik jurnalistik dan perundang-undangan yang berlaku,” pungkas Rana.
Baca Juga: Paripurna DPR Sahkan RUU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi DKJ
Dia juga menjelaskan Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency) sebagai kantor berita umum berlandaskan nilai-nilai Islam terbit dalam tiga Bahasa (Indonesia, Arab dan Inggris) sudah memasuki delapan tahun berdirinya, mempunyai peran menyampaikan informasi dan menyiarkan tulisan serta artikel yang membangun optimisme publik dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.
Selain itu, Rana menyampaikan pengalaman dan hadirnya solidaritas komunitas jurnalis lintas media melalui gerakan Satgas Covid Jurnalis yang bahu membahu menolong sesama rekan seprofesi yang terpapar covid-19 dengan membuka akses kedaruratan, mulai dari ambulans, oksigen, ketersediaan ruang rawat, sampai obat-obatan.
“Gerakan ini berawal dari keprihatinan beberapa jurnalis yang akhirnya menjadi gerakan solidaritas bagi insan media di Jabodetabek hingga nasional dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan membantu menjalankan tugas media sebagai garda terdepan diseminasi informasi penanganan pandemi Covid-19,” ujarnya.
Pimpinan HWPL Indonesia, Lena mengapresiasi peran dan perjuangan insan media dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Baca Juga: Menag RI Buka BAZNAS International Forum untuk Palestina
Menurutnya, pers sebagai salah satu sumber pembuatan dan penyebaran informasi, berperan sangat penting sebagai sumber informasi bagi masyarakat.
“Insan pers sangat dibutuhkan dalam penanganan pandemi, khususnya dalam menciptakan pemberitaan yang menjunjung tinggi perdamaian sehingga mampu membawa perubahan perilaku masyarakat ke arah positif,” ujar Lena.
Pandemi Covid-19 merupakan peristiwa yang belum pernah dilalui sebelumnya sehingga informasi yang kredibel dan terpercaya tentu semakin dibutuhkan untuk menjamin arus informasi yang bebas dari penyalahgunaan informasi seperti misinformasi, disinformasi atau malinformasi.(L/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Masjid Pantai Bali Gelar Lomba Omplok Layar Tunjukkan Solidaritas Palestina