Wina, MINA – Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Mariano Grossi memberi selamat kepada Uni Emirat Arab (UEA) atas pencapaian kekritisan pertama Unit 1 dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Barakah.
Dalam sebuah pernyataan tertulis pada kesempatan ini, yang dilaporkan Emirates News Agency, Grossi menegaskan dukungan IAEA utas pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Arab dan ke-33 di dunia itu.
“IAEA mendukung UEA dan negara-negara lain yang memilih untuk memperkenalkan tenaga nuklir, yang memainkan peran kunci dalam mencapai energi yang bersih dan terjangkau dan dalam mengatasi perubahan iklim,” katanya.
UEA telah mengeluarkan izin operasi untuk reaktor nuklir unit pertama dari pembangkit listrik tenaga nuklir yang diberi nama Barakah ini.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Proyek reaktor nuklir yang terletak di Abu Dhabi ini dibangun melalui kerja sama dengan Korea Electric Power Corporation (KEPCO), BUMN dari Korea Selatan. UEA menjadi negara satu-satunya yang telah membeli reaktor KEPCO.
Pembangkit listrik Barakah akan memiliki empat reaktor dengan total kapasitas 5.600 megawatt. Saat beroperasi penuh, pembangkit listrik bertenaga nuklir ini akan memenuhi hingga 25% dari permintaan listrik nasional.
Selain itu, kehadiran Pembangkit listrik tenaga nuklir Barakah itu juga mencegah pelepasan 21 juta ton emisi karbon setiap tahun, yang setara dengan menghilangkan 3,2 juta kendaraan yang menghasilkan polusi udara. (T/R1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon