2017/05/image.jpeg" alt="" width="2592" height="1936" />Jakarta, 5 Sya’ ban 1438/ 3 Mei 2017 (MINA) – Pameran buku Islami terbesar, Islamic Book Fair (IBF), tahun ini resmi dibuka dengan menekankan pesan peradaban Islam melalui literasi.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Ma’ruf Amin yang membuka pameran ke-16 itu mengatakan, IBF harus bisa menjadi peradaban yang baik bagi literasi Indonesia di dunia perbukuan.
“Kita berharap dengan IBF hendaknya terus melahirkan penulis buku yg bermutu untuk melanjutkan para pendahulunya, seperti Buya Hamka, Syeikh Nawawi dan para ulama pendahulu lainnya,” ujar Ma’ruf Amin.
Kegiatan tahun ini berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) selama lima hari (3 – 7 Mei), dengan mengusung tema “Membangun Peradaban Melalui Literasi Islam.”
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta Hikmat Kurnia dalam sambutannya mengatakan, manusia adalah pelaku sekaligus pembuat peradaban, dan kualitas sebuah peradaban sangat tergantung dengan kualitas manusianya.
“Jika manusia diumpamakan sebagai sebuah bangunan, saat ini pondasinya telah terguncang, ornamen dan dekorasinya sangat baik, tetapi dasarnya rapuh. Kita hatus memperbaiki pondasi yang rapuh untuk menyelamatkan masa depan,” katanya dengan mengutip perkataan seorang cendekiawan.
Dia menambahkan, pertanyaannya adalah bagaimana menghasilkan manusia unggul, sehingga dapat menyelamatkan masa depan dan membuat Islam mampu berjaya kembali?.
“Jawabannya terletak pada kemampuan membangun tiga pilar literasi, yaitu budaya baca, budaya diskusi, dan budaya tulis. Untuk membangun kembali kejayaan Islam, suka tidak suka mesti bermula dari kemampuan menghasilkan manusia-manusia yang melek literasi,” jelas Hikmat.
Baca Juga: Lomba Mewarnai dan Menggambar Al-Aqsa Meriahkan Festival Baitul Maqdis di Samarinda
Sementara itu, Ketua Panitia IBF M. Anis Baswedan mengatakan panitia telah mempersiapkan menyusun acara tidak kurang 50 acara akan digelar di panggung utama dan panggung di Kid’s zone untuk mendukung pameran IBF 2017.
“Alhamdulillah meskipun pameran buku ini berlangsung lima hari, tapi minat pernerbit untuk mengikuti pameran ini meningkat dari tahun sebelumnya, demikian juga pesta multi-produk di IBF. Jenis usaha peserta multi-produk makin bervariasi,” kata Anis.
IKAPI DKI sebagai penyelenggara pameran IBF sebagaimana tahun sebelumnya juga memberi penghargaan kepada karya-karya terbaik perbukuan Islam di Indonesia berupa Islamic Book Award (IB Award) kepada Insan perbukuan Islam di tanah Air. (L/R07/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedatangan Ulama Asal Palestina Disambut Meriah Santri Al-Fatah Lampung