Jakarta, MINA – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengatakan, rencana pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke wilayah lain adalah sebuah cita-cita membangun ibu kota yang fokus menjadi pusat pemerintahan saja.
Ia berharap, Jakarta fokus menjadi kota dagang seperti halnya New York di Amerika Serikat.
“Cita-cita ke depan, ada Washington jadi ibu kota yang lebih kecil, ada New York yang menjadi kota dagang dan kota bisnis serta kegiatan lainnya masyarakat itu,” kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (30/4).
Pemindahan ibu kota negara ini diputuskan oleh Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas di Istana Negara, Senin (29/4). Yang akan dipindah ke ibu kota yang baru adalah pusat pemerintahan, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
JK mengatakan, tujuan awal pemindahan ibu kota ini adalah untuk memeratakan ekonomi bangsa dan pemerintah yang lebih fokus. Jakarta dinilainya sudah cukup padat dan terlalu banyak kemacetan.
Meski demikian, JK mengatakan, tak mudah menentukan lokasi yang akan dijadikan ibu kota Pemerintahan menggantikan Jakarta. Itu karena, lokasi yang dipilih menjadi ibu kota harus memenuhi 10 syarat pemindahan ibu kota.
Menurut JK, lokasi yang dipilih sebagai ibu kota Pemerintahan, antara lain harus berada di tengah Indonesia, penduduknya harus mempunyai budaya toleransi yang baik, namun memiliki risiko kebencanaan yang kecil baik gempa bumi, gunung berapi, maupun tsunami.
“Lokasi yang akan dipilih menjadi ibu kota juga harus memiliki lahan luas yang siap minimal 60 ribu hektar. Jadi syaratnya berat memang. Memilihnya tak mudah,” ujarnya.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Hingga kini pemerintah masih mematangkan tahap studi dan belum memutuskan lokasi tempat pemindahan ibu kota. Butuh riset yang detil antara Badan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan lembaga ahli lainnya untuk memutuskan lokasi pemindahan. (L/R06/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas