Nabi Saleh, MINA – Ibu dari Qusai Tamimi, remaja 19 tahun yang terbunuh di Desa Nabi Saleh saat memprotes serangan Israel di kota Nablus, mengatakan, putranya marah mengetahui serangan terhadap Nablus yang menewaskan lima warga Palestina dan melukai lebih dari 20 orang.
“Putra saya mengatakan kepada saya di pagi hari bahwa dia lebih suka tidak melihat berita karena Nablus sedang digerebek dan ada lima syuhada,” kata ibunya kepada WAFA, kantor berita nasional Palestina, Selasa (25/10).
“Saya melihat ke luar jendela dan melihat asap ban yang terbakar di kejauhan. Putra saya memberi tahu saya bahwa para pemuda memprotes untuk mendukung Nablus,” kenang sang ibu.
“Saat saya melihat, saya mendengar tiga atau empat tembakan,” jelasnya. “Saya merasa seolah-olah peluru itu langsung mengenai jantung saya.”
Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa
Qusai Tamimi adalah anak ketiga dari empat bersaudara dan dibesarkan di Desa Nabi Saleh sepanjang hidupnya. Dia “selalu menunjukkan kasih sayang kepada orang-orang di sekitarnya sejak dia masih kecil,” kata saudara perempuannya, Malak Tamimi, kepada The New Arab.
Ratusan warga Palestina mengambil bagian pada hari Selasa dalam pemakaman Qusai Tamimi.
Massa berbaris dengan jenazah Tamimi melalui desa berselimut bendera Palestina dan meneriakkan slogan-slogan, sebelum menguburnya di pemakaman desa. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, 7 Orang Syahid
Mi’raj News Agency (MINA)