Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ICC Selidiki Kejahatan Israel terhadap Jurnalis di Gaza

Widi Kusnadi - Rabu, 10 Januari 2024 - 15:02 WIB

Rabu, 10 Januari 2024 - 15:02 WIB

20 Views

Beberapa wartawan yang sedang meliput di daerah konflik. (Foto: AA)

Den Haag, MINA – Lembaga peradilan dunia, International Criminal Court (Mahkamah Pidana Internasional/ICC) mengumumkan bahwa mereka sedang menyelidiki potensi kejahatan terhadap jurnalis yang ikut menjadi korban saat meliput konflik di Jalur Gaza.

Al-Arabiya melaporkan, kelompok Reporters Without Borders (RSF) menjadi pihak yang membawa kasus itu ke ICC.

Pengaduan RSF ke ICC soal kematian jurnalis-jurnalis di Gaza. RSF mendesak jaksa ICC menyelidiki semua kematian jurnalis Palestina yang terbunuh sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023.

RSF meyakini jurnalis-jurnalis yang telah terbunuh merupakan target yang disengaja. Oleh sebab itu, RSF memandang kematian mereka sebagai sebuah aksi kejahatan perang.

Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas

Pasukan Zionis Israel dinilai mengabaikan Hukum-hukum Internasional, terutama berkaitan dengan aturan perang yang harus melindungi wartawan, tenaga medis, rumah sakit, tempat ibadah dan warga sipil.

Sementara itu, Menurut Committee to Protect Journalists yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS), setidaknya 79 jurnalis dan profesional media telah terbunuh sejak Israel memulai agresinya ke Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.

Sebelum perang di Gaza pecah pada awal Oktober 2023, RSF telah dua kali melayangkan laporan kepada jaksa ICC tentang kejahatan perang terhadap jurnalis Palestina di Gaza.

Pengaduan pertama dilakukan pada Mei 2018. Kala itu terdapat beberapa jurnalis yang tewas dan terluka ketika meliput aksi “Great March of Return” di Gaza.

Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris

Pengaduan kedua dilakukan pada Mei 2021. Ketika itu serangan udara Israel menghantam lebih dari 20 kantor media di Jalur Gaza. RSF juga mendukung pengaduan oleh media Al-Jazeera terkait penembakan hingga tewas yang dialami jurnalisnya, Shireen Abu Akleh, yang merupakan warga negara AS. (R/P2/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu

Rekomendasi untuk Anda