Baku, MINA – Direktur Jenderal Organisasi Islam untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (ICESCO) Dr. Salim Mohammed AlMalik mengungkapkan kekagumannya atas artefak langka yang dilihatnya di Museum Karpet Nasional di ibukota Azerbaijan, Baku.
AlMalik menilai, museum yang membawa identitas budaya negara kepada generasi mendatang ini memamerkan karpet langka, beberapa di antaranya berusia berabad-abad, yang menceritakan sejarah Azerbaijan, Knator Berita OKI melaporkannya yang dikutip MINA, Senin (18/1).
Kepala ICESCO menegaskan, dia tertarik untuk melihat koleksi museum selama kunjungannya ke Azerbaijan dari 11-15 Januari 2021, karena ini adalah salah satu museum paling terkemuka yang mencakup koleksi karpet langka terbesar di dunia.
Ia menjelaskan, koleksi museum itu menunjukkan tahapan perkembangan sosial dan sejarah Republik Azerbaijan. Setiap artefak menyandang nama salah satu dari tujuh sekolah pembuat karpet di negara itu (Qoba, Baku, Shirwan, Ganja, Gazakh, Karabag dan Tabriz).
Baca Juga: Iran, Rusia, Turkiye Kutuk Kekejaman Israel di Palestina dan Lebanon
Setelah berkeliling museum dan mendengarkan presentasi direkturnya tentang sejarah museum, AlMalik memuji penggunaan teknologi modern di museum untuk menyediakan akses menuju koleksi langka untuk semua kategori, termasuk bagi mereka yang berkebutuhan khusus.
Museum memungkinkan sentuhan duplikat artefak dan hadiah pada layar yang berdekatan dengan setiap bagian bagaimana dan kapan dibuat serta memberikan kemungkinan untuk mendengarkan cerita dari setiap item.
Direktur Jenderal ICESCO menunjukkan, pendirian museum dan cara setiap artefak karpet langka diperoleh menegaskan ketajaman Azerbaijan untuk melestarikan warisan dan identitasnya, dan kebanggaan negara atas semua komponen warisan ini.
Dia menjelaskan, Organisasi memberikan semua dukungan kepada Negara-negara Anggota di lapangan.
Baca Juga: Lanjutkan Kunjungan Kenegaraan, Presiden Prabowo Bertolak ke AS
Museum Karpet Nasional Azerbaijan berisikan berbagai koleksi karpet Azerbaijan dari masa ke masa dengan tekhnik tenun karpet yang berbeda-beda. Museum ini berisi sekitar 6.000 karpet yang mewakili tujuh sekolah tenun karpet di Azerbaijan. Karpet di sini tidak hanya menarik secara visual tetapi juga mewujudkan keyakinan dan tradisi orang-orang yang menganyamnya.(T/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemerintah Filipina Evakuasi Warga Jelang Kedatangan Badai Toraji