Brussels, MINA – Organisasi Kelompok Krisis Internasional (ICG) yang berpusat di Brussels mengatakan, Pemerintah Irak harus menstabilkan wilayah utara Sinjar untuk membantu minoritas Yazidi pulang ke rumahnya.
Warga Yazidi yang berbahasa Kurdi beragama non-Muslim adalah kelompok etnis yang mengalami kebrutalan dari militan Islamic State (ISIS), ketika kelompok itu menyerang dan menguasai daerah pegunungan Sinjar.
Sebuah laporan oleh para pengamat konflik pada Selasa (20/2) mengatakan, Pemerintah Baghdad harus mendirikan sebuah pemerintahan lokal dan menengahi faksi-faksi yang memegang kendali atas Sinjar, Nahar Net melaporkan.
Ribuan orang Yazidi telah dieksekusi massal oleh ISIS karena keyakinannya.
Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’
PBB telah menyebut pembantaian terhadap etnis Yazidi adalah “genosida”.
Dari 1,5 juta orang Yazidi di dunia, masyarakat terbesar berada di Irak, sekitar 550.000 orang sebelum terpencar oleh serangan ISIS.
Sekitar 100.000 orang telah melarikan diri dari negara tersebut, sementara 360.000 orang telah mengungsi dan tinggal di Kurdistan Irak atau melintasi perbatasan di Suriah. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Turkish Airlines Kembali Terbang ke Suriah setelah 11 Tahun