Malang, 21 Safar 1437/3 Desember 2015 (MINA) – Melihat kurang maksimalnya pendidikan Islam di Indonesia saat ini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Malang mengadakan International Conference Islamic Education (ICIED) In Southeast Asia 2015.
Konferensi bertaraf dunia ini mengangkat tema Reforms, Prospects and Challenges yang menghadirkan empat negara ASEAN. Laman resmi UIN Malang yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkannya, Kamis (3/12).
Acara tersebut dibuka langsung oleh Rektor UIN Maliki Malang, Mudjia Raharjo. Dalam sambutannya ia menegaskan, dalam menindaklanjuti akan datangnya era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 1 Januari 2016 mendatang, perlunya melahirkan pendidikan yang sanggup bekerja di di MEA itu, terutama pendidikan Islam.
“Dalam konferensi ini, akan banyak membicarakan Pendidikan Islam saat ini, lalu mengkajinya bersama dan merumuskan langkah untuk melahirkan Islam moderat yang kuat dan mampu menghadapi tantangan zaman,” kata Raharjo.
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait
“Harapan kita bersama, acara ini tidak sebatas pertemuan dan seminar saja, tapi juga merealisasikannya dengan aksi nyata,“ ujarnya.
Muhammad Wahid, selaku ketua pelaksana menuturkan, tujuan konferensi ini adalah merumuskan model Pendidikan Islam, model pembelajaran dalam Lembaga Pendidikan Islam, dan mereformasinya di era globalisasi.
Dari acara ini pula, akan dibentuk Forum Dekan se-Asia Tenggara.
“Turut hadir Dekan-dekan dari empat negara, yakni Indonesia, Australia, Malaysia, dan Singapura,” ujarnya. (T/P006/P001)
Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Enam Pejabat Senior Hamas
Mi’raj Islmaic News Agency (MINA)