Malang, 12 Safar 1437/24 November 2015 (MINA) – Lembaga independen non-pemerintah, International Conference of Islamic Scholars (ICIS) kembali menggelar kegiatan rutinnya, yakni konferensi internasional. Konferensi ke-4 ICIS yang diselenggarakan di Kota Malang itu mendeklarasikan “Malang Message”sebagai respon terhadap problematika dunia Islam yang kian terpuruk.
Sekertaris Jenderal ICIS, KH Hasyim Muzadi, mengatakan, pemikiran moderat akan tergerus oleh pemikiran radikal dan liberal jika tidak dikelola dengan baik. Perlu ada upaya sistemik menangani ancaman terorisme dan anti-terorisme yang berwujud islamofobia dalam saat yang bersamaan.
Publik internasional seolah dipaksa untuk memihak satu dari kedua fenomena itu.”Jika tidak segera diurai maka ancaman yang diakibatkan akan berkelanjutan,” kata kyai Hasyim dalam pembukaan Konferensi ICIS ke-4 di Malang, Senin (23/11), demikian keterangan Perss DMI.
Mantan Ketua Umum PBNU itu menyebutkan, tak ada jalan lain untuk mengurai dua fenomena mengkhawatirkan itu kecuali pertama, kembali menerapkan Islam sesuai wajah aslinya yang ramah, bukan marah seperti yang telah disalahpahami oleh sebagian kalangan Muslim.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Kedua, meminimalisir gejolak islamofobia. Cara yang pertama dinilai lebih efektif dengan mempersipakan imunitas di internal umat Islam.
Ia menyebutkan, Islam di Asia Tenggara identik dengan wajahnya ramah seperti Indonesia, Malaysia, Brunia, dan Thailand Selatan.
Dia berharap, para pemimpin ASEAN tidak terjebak dalam keberpihakan baik terhadap terorisme ataupun anti-terorisme.
Konferensi ICIS ke-IV yang berlangsung di UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang Jawa Timur ini berlangsung 23-25 November. Konferensi itu dihadiri oleh 65 tokoh agama dan ulama berpengaruh dari 34 negara. Wakil Presiden Jusuf Kalla yang sempat dijadwalkan membuka perhelatan ini namun tertunda, berkenan untuk menutup konferensi tersebut. (T/P002/R05)
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Miraj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat