ICMI: Bank Syariah Indonesia Memperluas Market Share Keuangan Syariah

Jakarta, MINA – Ketua Umum , Prof. menyatakan dukungan penuh atas hadirnya Indonesia yang baru terbentuk. Prof Jimly mengatakan bahwa sejak dua tahun lalu, ICMI memang sudah menyarankan agar dilakukan merger Bank Syariah guna memperkuat perekonomian Indonesia.

“ICMI bersyukur dengan adanya Bank Syariah Indonesia, karena itu kan sudah saran kita dua tahun lalu. Setidaknya itu mengintegrasikan, menterpadukan semua sehingga kekuatannya bisa menjadi terpadu,” ucap Prof Jimly saat dihubungi Jumat (18/12).

Dia menambahkan, Bank Syariah Indonesia juga dapat memberikan manfaat yaitu memperluas market share dari keuangan syariah. Ia juga berucap, usulan ini pernah dibahas dengan Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla saat ia masih menjabat sebagai Wakil Presiden.

Baca Juga:  Ketum ICMI: Indonesia Peringkat Kedua Dunia soal Sampah Sisa Makanan

“Market share dari keuangan syariah itu juga bisa diperluas. Sejak awal ICMI sudah menyarankan ,saya sudah bicara dengan Wapres Jusuf Kalla waktu itu, saya juga bicara dengan Presiden Jokowi,” kata Prof Jimly.

Seperti diketahui, Bank syariah BUMN resmi merger. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT BRISyariah menyetujui penggabungan, persetujuan rancangan penggabungan, persetujuan akta penggabungan, persetujuan perubahan anggaran dasar, dan persetujuan susunan Direksi, Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah Bank Hasil Penggabungan.

Bank hasil merger akan bergabung secara efektif pada 1 Februari 2021. Dalam RUPSLB yang sudah diselenggarakan, para pemegang saham BRIS menyepakati penggabungan perusahaan dengan PT Bank BNI Syariah (BNIS) dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM).(L/R2/R1)

Baca Juga:  Ketum ICMI: Indonesia Peringkat Kedua Dunia soal Sampah Sisa Makanan

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.