Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ICMI Gelar Diskusi Media Bertema Memilih Calon Pemimpin

Rudi Hendrik - Rabu, 9 Januari 2019 - 17:58 WIB

Rabu, 9 Januari 2019 - 17:58 WIB

4 Views

Jakrata, MINA – Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menggelar diskusi media dengan tema “Tinjauan Prefrensi Publik Dalam Memilih Calon Pemimpin” di Gedung Sarinah, Menteng, Jakarta, pada Rabu (9/1).

Ketua Umum ICMI Prof. Jimly Asshiddiqie mengatakan, memilih pemimpin harus sesuai hati nurani, karena dengan demikian bisa melihat kinerja dan karakternya.

Terkait hal tersebut, Jimly mengangkat isu terhangat, yaitu tentang masalah Pemilihan Presiden (Pilpres) untuk didiskusikan.

Dia mengatakan isu Pilpres saat ini adalah tempat ketika masyarakat akan lebih dewasa dan matang dalam memilih seorang pemimpin.

Baca Juga: Transaksi Judi Online di Indonesia Mencapai Rp900 Triliun! Pemerintah Siap Perangi dengan Semua Kekuatan

“Maka dengan adanya Pilpres ini, akan mendewasakan dan mematangkan demokrasi kita,” katanya.

Jimly juga mengatakan bahwa tugas kita saat ini adalah mendidik masyarakat, agar bisa cerdas dan berfikir secara baik sehingga pada Pilpres nanti dapat memilih pemimpin yang dapat memimpin negara.

“Jadi tugas kita harus mendidik masyarakat untuk berfikiran dengan baik, sehingga dapat menghadapi perkembangan keadaan saat ini,” tegasnya.

Selain itu Jimly juga mengungkapkan bahwa Negara merupakan organisasi yang paling besar dan Negara Indonesia merupakan negara yang jumlah penduduknya terbanyak ke-4 di dunia.

Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar

Menurutnya, jika organisasi meskipun besar tapi cara berbudaya politiknya masih kampungan, maka dia feodal.

“Kita ini, negara kita besar sekali tapi budaya politiknya masih feodal,” tambahnya. (L/Haf/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia