Jakarta, MINA – Menanggapi pengumuman Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang hendak merealokasi warga Gaza, Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menolak keras rencana itu dengan mengatakan jika Palestina merdeka, maka relokasi itu tidak diperlukan lagi.
ICMI juga menegaskan, Amerika Serikat tak perlu meneruskan niat mengambil alih Gaza karena akan menimbulkan konstelasi konflik lebih luas.
“Sikap ICMI terhadap masalah kolonialisasi Israel atas Palestina jelas, ICMI akan terus konsisten mendukung dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Jika Palestina merdeka, maka relokasi jelas tidak relevan dan tidak diperlukan lagi ,” kata Wakil Ketua ICMI Bidang Hukum dan Hubungan Internasional, Andi Anzhar Cakra Wijaya dalam siaran tertulisnya kepada media, Kamis (6/2).
Menurut Andi, Indonesia akan selalu terbuka untuk warga Palestina sebagai bentuk dukungan kongkrit kepada Bangsa Palestina. Namun dalam konteks relokasi, penduduk Gaza, Palestina tidak boleh direalokasi atau dipindahkan dari tempat tinggalnya saat ini sebab upaya pemindahan itu sama saja dengan pengusiran warga Gaza dari kampung halamannya.
Baca Juga: Wood Mood Jepara Jateng Hadirkan Kitchen Ware Kayu Inovatif yang Mendunia
“Apabila penduduk setempat dipindahkan, hal itu menjadi penguat dan pembenaran atas tindakan Israel yang selama ini menjajah Gaza dan wilayah sekitarnya di Palestina termasuk genosida atas lebih dari 42.000 orang di Gaza,” terang Andi.
Selain itu menurutnya, upaya AS untuk menduduki dan mengambil alih kedaulatan Gaza sama saja membuka peluang terbukanya front peperangan baru yang skalanya lebih luas hingga ke wilayah AS.
“Deklarasi Trump sama saja pengumuman membuka medan perang baru, yang semula hanya terkonsentrasi di Timur Tengah, akan meluas hingga ke wilayah AS sendiri. Memangnya siapa yang rela tanahnya diambil alih bangsa lain begitu saja?” kata Andi. []
Baca Juga: AWG Akan Gelar Webinar, Bahas Pernyataan Donald Trump Ambil Alih Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)