Jakarta, 8 Sya’ban 1438/4 Mei 2017 (MINA) – Pers dan media merupakan salah satu bagian pembentuk kehidupan masyarakat. Tinggal mengarahkan kebebasan pers itu bisa menunjang perkembangan sosial masyarakat.
Ketua Bidang Pengembangan Kominfo dan Media ICMI Silih Agung Wasesa menilai, kebebasan pers sekarang ini seharusnya bisa mendorong terwujudnya masyarakat madani.
“Sehingga apa yang kita keluarkan sebagain insan pers itu berdampak positif terhadap pembentukan masyarakat madani. Jika kita memberitakan sesuatu kepada masyarakat namun membuat mereka terpecah, itu bukan tujuan kita,” kata Wasesa. Sebagaimana dikutip dari laman resmi ICMI, Kamis (4/5).
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Kendati pers mempunyai dan dijamin kebebasannya dalam menyampaikan pemberitaan serta informasi, Wasesa mengimbau, tetap harus bisa dipertanggungjawabkan kepada publik.
“Maksudnya yaitu sumber berita sudah dilakukan cek dan ricek. Kalaupun itu bentuknya opini juga harus berasal dari orang yang kredibelitas. Sehingga efeknya membuat masyarakat berkembang menjadi masyarakat madani dan bermanfaat,” ujar Silih.
Menurut Wasesa, saat ini bukan hanya media konvensional, seperti cetak dan elektronik, yang dijadikan sumber berita oleh masyarakat. Kini sosial media juga dijadikan sumber rujukan informasi masyarakat.
Sekarang sebagian masyarakat, ucap Wasesa, lebih mempercayai media-media kurang kredibelitas sehingga media massa yang konvensional mengalami penurunan.
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
“Jika umat Islam memiliki media sendiri, jangan menebarkan berita yang bisa berdampak kepada kebencian. Batasan kebencian atau tidak sebenarnya relatif, tapi kita pastikan bahwa efeknya positif untuk masyarakat agar mereka bersemangat dalam bekerja,” ujar Wasesa. (T/R02/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)