Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ICMI: Marak Konten Negatif di Dunia Maya, Pemerintah Diminta Segera Filter Ketat

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Widi Kusnadi - 49 menit yang lalu

49 menit yang lalu

7 Views

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ICMI [Foto: DPP Perempuan ICMI]

Jakarta, MINA – Perempuan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Masyarakat Tanpa Pornografi (MTP) sepakat bahwa konten negatif di dunia maya harus segera direstorasi oleh pemerintah dengan filter ketat.

“Anak-anak belajar dari siapa kita, bukan hanya dari apa yang kita katakan,” kata Azimah Subagijo, Ketua MTP di Jakarta, Kamis (31/7).

Menurut Azimah, anak-anak meniru perilaku agresif yang mereka lihat, dan etika digital orang tua adalah cermin akhlak digital anak.

“Karena itu, restorasi akhlak dimulai dari rumah dan dari diri sendiri. Memiliki gadget bisa ditunda, tapi membentuk akhlak anak tidak bisa diulang,” tegasnya.

Baca Juga: Jateng Serius Garap UMKM dan Wisata Halal

Ketua DPP Perempuan ICMI, Welya Safitri, menekankan pentingnya peran perempuan dalam mendidik anak-anak dan melindunginya dari konten negatif di dunia maya. “Perempuan adalah penjaga akhlaq generasi. Di rumah, mereka menjadi guru pertama. Di masyarakat, mereka adalah penyejuk dalam konflik,” ujarnya.

Welya juga menyoroti bahwa perempuan memiliki kepekaan moral dan emosional yang kuat, menjadikan mereka aktor strategis dalam restorasi etika digital. “Kita tak bisa hanya diam melihat narasi digital yang penuh kebencian dikonsumsi anak-anak setiap hari,” katanya.

Komisioner KPAI, Kawiyan, menyampaikan dampak negatif psikologis dan sosial dalam jejak digital pada anak di masa depan, seperti kecemasan sosial, validasi eksternal, dan tekanan citra diri yang menuntut tampil sempurna.

“Dampak Psikologis terhadap Anak biasanya akan terjadi kecemasan sosial akibat kurangnya respons,” ujarnya.

Baca Juga: Peringatan Dini Tsunami Berakhir, BNPB: Masyarakat Tetap Waspada

Kawiyan juga memberikan masukan bagi orang tua agar memegang peran penting dalam menjaga rekam digital yang sehat dengan mendampingi perkembangan akhlak dan identitas anak. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Restorasi Akhlak Digital Didesak Jadi Prioritas Perlindungan Anak

Rekomendasi untuk Anda