Jakarta, 9 Jumadil Akhir 1438/8 Maret 2017 (MINA) – Sekretaris Jenderal Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Dr. Muhammad Jafar Hafsah, menyatakan keprihatinannya akan berdirinya unit bisnis yang dibarengi dengan penggusuran unit Usaha Kecil Menengah (UKM).
“Pemerintah seharusnya bisa hadir untuk mengatur dan menata semua itu demi keadilan, agar usaha besar tidak lagi menggusur UKM milik rakyat,” ujar Jafar Hafsah dalam dalam keterangan tertulis yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Rabu (8/3).
Dirinya mengaku sangat prihatin, saat tahu bahwa salah satu gedung usaha milik Starbucks Coffee di lokasi itu ternyata dulunya adalah warung UKM yang harus tergusur dengan hadirnya bisnis kafe waralaba asing tersebut.
“Di tempat (lokasi Rest Area Km 43-red), sudah berdiri dengan megahnya Starbucks Coffee. Padahal ini dulunya adalah warung UKM yang kini telah tergusur. Demikianlah semua tempat, lokasi di kota, dan di seluruh tanah air, hampir semua persaingan usaha diiringi dengan kebijakan pemerintah yang kurang bepihak sehingga memicu ketimpangan ekonomi,” jelas Jafar.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Menurutnya, selama ini sebagian besar usaha seperti Starbucks, minimarket dan mall ada di mana-mana dengan menggusur, mematikan pasar, toko, warung Pengusaha UKM dan usaha lokal lainnya.
“Karena itu, Pemerintah harus hadir menata mengatur demi keadilan,” ujar Jafar. (L/R02/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah